Lihat ke Halaman Asli

Ulil Lala

Deus Providebit - dreaming, working, praying

Memaknai Hidup dengan Belajar dari Sebatang Pensil

Diperbarui: 23 Februari 2021   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperangkat alat tulis | Foto oleh Ulil

Karena dunia menyediakan sejuta bahan belajar dan bukankah kehidupan itu sendiri adalah sebuah perjalanan untuk belajar?

Anda masih menyimpan sebuah pensil? Atau semua alat tulis Anda sudah berubah jadi pena tinta? Atau bahkan alat tulis yang satu ini benar-benar sudah tergeser oleh touch pen yang lebih canggih menggores dilayar sentuh? 

Tentunya secanggih apapun tetap diperlukan yang namanya pena atau pensil. Barang kali yang mempunyai putra-putri yang masih duduk di bangku pendidikan anak usia dini dan menengah tentu punya pensil, bukan hanya pensil hitam warna karbon, tapi juga beraneka warna. 

Anda sendiri yang hobi menggambar sketsa tentu masih tetap perlu alat tulis ini yang kadang harus dipertajam dengan rautan dan bila terjadi kesalahan bisa segera dihapus dengan mudah. kegiatan rekoleksi tahunan dalam rangka memasuki masa prapaskah untuk seluruh pegawai di kantor pusat dan seluruh cabang, Romo direktur memberikan bahan rekoleksi yang sederhana, tapi cukup dalam maknanya untuk direnungkan. Menjadi bahan refleksi diri dalam memaknai kehidupan yang sudah, sedang dan masih terus berproses.

Melalui sebatang pensil, sejenak kita diminta untuk memposisikan diri sebagai barang yang sederhana, namun ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil.

Ada tangan yang menggerakan

Apa artinya sebuah pensil, jika hanya tergeletak di atas meja, di atas tumpukan kertas kosong? Pensil hanya sekedar benda mati saja yang tak akan bisa melakukan fungsinya tanpa ada tangan yang menggerakannya. Ketika pensil mengikuti gerakan tangan ia dapat menciptakan goresan-goresan indah. 

Lukisan sketsa dari sebatang pensil bisa menjadi sebuah karya yang sangat indah. Tulisan-tulisan draft diatas lembaran-lembaran kertas bisa menceritakan lebih banyak hal bukan hanya tentang isi tulisan tapi bagaimana si penulis berusaha mengekspresikan apa yang ada dalam otaknya di atas sebuah kanvas atau kertas.

Begitu juga dengan kehidupan manusia. Disadari atau tidak ada campur tangan Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Tidak ada perjuangan dalam hidup dengan istilah single fighter yang benar-benar berhasil atas usaha sendiri. 

Disadari atau tidak, Tuhan berperan dalam mewujudkan semua rencana-rencana yang telah kita buat, segala langkah dan usaha yang kita tempuh. Merasakan akan kehadiran Tuhan yang menggerakan kehidupan kita membawa manusia pada kesadaran bahwa segala rencana dan usaha manusia bisa terjadi bila yang Kuasa mengizinkan.

Ada masanya pensil akan dipertajam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline