Pada masa pandemik dimana imun tubuh harus tetap dipertahankan, banyak kawan-kawan di sekitar saya khususnya perantau dari Jawa yang memburu rempah-rempah untuk dijadikan minuman herbal dengan cara sederhana yaitu merebusnya. Khasiatnya secara klinis memang belum terbukti bisa menghalau covid, namun diyakini bahwa zat-zat yang menimbulkan rasa hangat dan nyaman di tubuh seperti jahe, sereh, temu lawak dan lain sebagainya dapat membawa kesehatan dan memperlancar metabolisme tubuh dan memang ramuan rempah-rempah sangat baik untuk kebugaran tubuh. Dengan asumsi tersebut rempah-rempah banyak dibeli sebagai minuman herbal sehari-hari.
Salah satunya wedang sereh, saya rasa minuman tradisional yang satu ini tak asing lagi di kalangan masyarakat Indonesia, ada rasa manis gula jawa, hangatnya jahe, rasa khas kayu manis serta wangi sereh sangat cocok dinikmati pada cuaca yang tak menentu, khususnya saat musin hujan yang dingin. Ada yang suka dicampur dengan jeruk nipis dan untuk lebih tampil istimewa dengan rasa yang makin segar bisa menambahkan seiris jeruk lemon ke dalamnya. Bagaimana dengan buah lainnya?
Sebenarnya ini tak sengaja saya mencampur apel dengan wedang sereh. Ceritanya saya lagi pingin banget bikin pie apel, tapi saya melakukan kesalahan dengan menambahkan air yang terlalu banyak di apel yang seharusnya hanya dipanaskan dengan gula dan butter. Kuah sari apel jenis granny smith yang kebanyakan saya saring dan simpan di kulkas. Rasanya cukup segar, karna apel yang bertekstur keras ini mempunyai rasa asam dannbila dipadukan dengan gula serta kayu manis, wah beneran seperti sirup apel yang super segar rasanya.
Esok harinya saya membuat ramuan wedang sereh yang terdiri dari rempah-rempah seperti :
6 batang sereh (memarkan)
2 ruas jahe (memarkan)
3 batang kayu manis (kira-kira panjang 7 cm tiap batang)
4 butir cengkeh
1 ruas kunyit (sejari kelingking)
Secukupnya kayu secang,