Lihat ke Halaman Asli

Sepucuk Kenangan Penghapus Lara

Diperbarui: 16 April 2018   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ketika senja menutup mata

Lentera tua siap berirama di tiap sudut desa

langkahku terpaku diantara jalan yang berliku

ku lepas keluh kesah yang menumpu

                  Hembus angin merasuk hingga ke tulang rawanku

                  Secangkir kopi telah siap menghangatkanku

                  Menciptakan suatu irama baru

                  Saat ku tengguk kopi pekat dengan melepaskan tumpu di pundakku

Entahlah, ini tentang kesendirian, tentang malam yang

terlalu dingin untuk dibicarakan 

           Kala itu 07 Juli 2017 puisi ini digoreskan diatas kertas putih. Tergores ketika proses kenangan cerita indah masa-masa KKM terjadi. Penuh ajaran dan pengalaman hidup, menjadi guru terbaik dari segala guru. Yang awalnya asing, tak kenal kini menjadi keluarga. keharmonisan sangat erat terjadi diantara kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline