Lihat ke Halaman Asli

Ulil Albab

mahasiswa

Memahami Al-Baqarah Ayat 183-187

Diperbarui: 12 Mei 2022   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memahami Al-Baqarah Ayat 183-187

Mohamad Ulil Albab

43030210025

Ketika membahas tentang puasa, maka tidak sedikit ulama yang menggunakan surat Al-Baqarah ayat 183-187 sebagai pedomannya, atau bahkan dapat dipastikan bahwa setiap ulama yang membahas mengenai puasa, maka beliau pasti akan menggunakan ayat ini sebagai dalil dan landasan. Selanjutnya saya akan mengupas sedikit mengenai ayat ini dari beberapa sudut pandang ulama, yang kemudian bisa ditarik benang merahnya.

Al-Baqarah Ayat 183

    

Ayat ini menjelaskan mengenai kewajiban puasa yang dilakukan oleh setiap orang yang beriman. Ayat ini juga menunjukkan sudah adanya kewajiban berpuasa bagi umat terdahulu sebelum Nabi Muhammad, dan tidak ada yang menghapuskan syariat ini karena keutamaan serta manfaatnya yang begitu besar. 

Selaras dengan yang dijelaskan di dalam kitab Tafsirul Qur'anil Adzim yang dikarang oleh Jalaluddin As-Suyuthi dan Jalaluddin Al-Mahalli. Di dalam kitab itu dijelaskan bahwa puasa dapat membendung hawa nafsu dan syahwat, yang mana hal tersebut adalah sumber dari kemaksiatan. 

Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya Al-Misbah bahwa yang menjadi titik pembahasan adalah bahwa ayat ini menjelaskan kewajiban berpuasa dan tidak menunjukkan siapa objek yang dikenai kewajiban tersebut. 

Bahkan jika Allah tidak mewajibkan puasa, maka manusia akan mewajibkannya untuk diri mereka sendiri. Dan menurut Achyar Zein dengan melakukan puasa kita akan bisa mendapatkan predikat ketaqwaan itu.

Al-Baqarah Ayat 184

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline