Lihat ke Halaman Asli

Ulil Absor 6114

Mahasiswa jurusan Ilmu Hukum di Fakultas Syariah dan Hukum UIN WALISONGO Semarang dan juga Santri di Pondok Pesantren Al Ishlah

Menemukan Titik Terang Permasalahan Melalui Mediasi dalam Film "Me Vs Mami"

Diperbarui: 28 November 2021   11:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Me Vs Mami , itulah film yang membawa kita pada suasana tawa yang bercampur aduk dengan rasa gemas dari kelakuan ibu dan anak. Sehingga, siapapun yang menonton pasti akan rugi ketika meninggalkan begitu saja cerita yang luar biasa ini. Film Me vs Mami ini merupakan film yang dirilis pada tahun 2016 ,yang diadaptasi dari FTV. Film ini disutradarai oleh Ody .C.Harahap , dan diproduksi oleh MNC pictures. Tokoh utama film ini yaitu Mira yang diperankan oleh Irish Bella dan Ibunya yaitu Maudy yang diperankan oleh cut mini Theo.

Kedua ibu dan anak itu memiliki sifat yang hampir sama,yaitu pemarah dan cerewet. Namun, keduanya juga memiliki sifat yang berbeda, si Mira itu susah diatur, sedangkan Mami Mira seneng mengatur. Sifat-sifat itu menjadi kebiasaan antara keduanya yang berimplikasi pada pertengkaran. Sehingga ,diawal cerita kita langsung dikejutkan dengan adanya saling tengkar antara ibu dan anak. Keduanya terus menerus menjelekkan dan meluapkan keburukan satu sama lain. Untungnya ada om Hengki yang menjadi mediator atas konflik antara keduanya. 

Om Hengki ini mencoba menjadi penengah dan mencari jalan keluar agar tidak ada pertengkaran lagi dan keluarga bisa dijalani secara harmonis. Dengan cara apa? Mediasi yang Om Hengki lakukan dengan cara memerintahkan keduanya untuk menulis dikertas yang ia bawa tentang sifat apa saja yang tidak disukai terhadap lawan konfliknya. Si Mira menulis apa yang tak disukai ibunya, begitupun siaudi ibu Mira menulis apa saja yang tak disukai Mira.

Secara mengejutkan, mereka menghabiskan banyak kertas untuk menulis sifat buruk keduanya. Padahal, sebelumnya Om Hengki hanya memberikan satu lembar kertas saja namun ternyata tidak cukup. Mereka minta tambahan kertas berulang kali.

Mediasi yang dilakukan Om Hengki nampaknya masih belum cukup untuk menyadarkan keduanya. Om Hengki kemudian meminta kepada keduanya untuk menulis surat atas apa yang dikehendaki dari keduanya. Si Mira disuruh menulis surat yang ditujukan kepada Ibu Mira Begitupun sebaliknya. Ditengah waktu mereka memikirkan isi surat itu, tiba-tiba ada yang menelpon Mira yang mengaku sebagai nenek Mira yaitu Ibunda Adam (suami Maudy). 

Dan ternyataa benar bahwa itu nenek Mira. Nenek Mira menelpon Mira untuk meminta Mira datang ke Padang, ke tempat tinggalnya karena Nenek Mira sedang sakit . Mira mau berangkat sendiri, namun dicegah oleh Mami Maudy , dan harus berangkat bersamanya. Alhasil, mereka tidak jadi menulis isi surat . Namun , mereka diminta Om Hengki untuk menyelesaikan isi suratnya dan akan ditagih setelah mereka pulang dari Padang.

Rasa ingin menemani Mira ke Padang nampaknya sangat besar oleh Maudy, hal itu dibuktikan dengan ia ijin dari tempat kerjanya. Walaupun, bosnya tidak mengizinkan , namun ia tetep bersikukuh untuk mengantar anaknya beberapa hari saja ke Padang. Akhirnya ia diizinkan juga oleh bosnya untuk menemani Mira ke Padang.

Selama diperjalanan mereka terus menerus adu cekcok dan argumen. Namun lama-kelamaan mereka terlihat akrab dan harmonis dan penuh dengan tawa. Seringkali mereka terlihat menggemaskan dengan tingkah laku mereka yang membawa kita untuk ikut kesal melihatnya. Saat diperjalan mereka bertemu sesosok pria di salah satu restoran namun pria itu cuek dan langsung pergi . Kemudian, saat dijalan mereka juga bertemu laki-laki yang mau bunuh diri, dengan mengalungkan tali dan batu ke lehernya dan mencoba mencebur ke danau. Dan akhirnyapun dia berhasil dicegah oleh keduanya.

Saat diperjalan, mereka terkena apes. Mobil yang mereka bawa menabrak kerbau pak Jorong yang sedang memakan rumput di pinggir jalan. Karena mereka ceroboh dan bergurau di mobil. Merekapun tanggungjawab dan akan menggantikan kerugian Pak Jorong. Kemudian, suatu ketika mereka kerampokan di jalan kemudian ditolong oleh wanita yang sedang mengendarai sepeda motor yang di desain untuk bisa memuat berapa orang. Ikutlah mereka bareng si wanita itu. Namun di tengah jalan wanita itu melahirkan bayi lahir dengan selamat.

Di akhir cerita kemudian Mira menyadari bahwa Betapa kasih sayang ibu itu Tiada yang mengalahkan dari suatu apapun. Mira pun sadar ketika melihat wanita itu melahirkan betapa susahnya ibu untuk melahirkan anaknya. Dari hal itu mereka berdua saling menyadari akan kasih sayang yang harusnya dibangun bersama-sama.

Kisah ini membawa pelajaran penting bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa hukum untuk mengambil sisi positif dari cerita ini. Banyak segi positif dari cerita ini namun yang harus kita soroti tentu terkait mediasi yang dilakukan kan oleh om Hengky untuk bisa mempersatukan antara keduanya baik persepsi, kasih sayang, kepribadian, keharmonisan dan prinsip hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline