Lihat ke Halaman Asli

Ulil Absor_New

Bismillah Walkhamdulillah

Definisi Santri Menurut Kyai Musthofa Bisri

Diperbarui: 25 Oktober 2020   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : infopena.com

Hari Santri Nasional tahun 2020 yang telah diperingati hari kamis kemaren, masih menyisakan semangat di tubuh para santri khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya. Bagaimana tidak, hari tersebut merupakan salah satu hari yang bersejarah dalam catatan sejarah Bangsa Indonesia. Yang mana hari tersebut  adalah tonggak perlawanan dan terjadinya perang besar 10 November 1945 di Kota Surabaya. 

Karena saking pentingnya dan memang begitu heroiknya kaum santri dan segenap pejuang bangsa Indonesia dalam melawan tentara sekutu pada tanggal 10 November, sehingga tanggal tersebut dikukuhkan sebagai hari pahlawan. 

Begitu juga pada tanggal 22 Oktober, karena memang dari sinilah perlawanan dan peperangan serta perlawanan Bangsa Indonesia dikibarkan untuk mengusir sekutu di Surabaya, sehingga pada tanggal tersebut dikukuhkan pula sebagai hari santri Nasional. Lebih tepatnya dikukuhkan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Bapak Jokowidodo tahun 2015 silam. 

Santri dengan gaya khas sarungannya tidak akan pernah selesai untuk dikaji, walaupun dikaji dan disurvei dari berbagai kalangan, mulai dari penulis, observer, lembaga survei, bahkan label santri juga kerap dijadikan sebagai judul Skripsi, thesis dan disertasi. 

Yah, begitulah.

Apa sih istimewanya santri?

Oberserver orientalis bernama Snock G pernah mendifinisikan bahwa santri itu baunya rokok, sarungnya klinting, dan biasanya gudigen. Ah, penulis yang juga santri rasanya ingin berbicara kepada beliau, kayaknya dia kurang ambil sampling yang lengkap. Karena jaman now santri pun mainya medsos dan hidupnya enak banget, hehehe. 

Akan tetapi penulis begitu merasa takjub dan angkat topi ketika santri didefinisikan oleh Kyai Musthofa Bisri. Yah, sepertinya definisi santri dari beliau lebih pas dan mengena. 

Menurut Gus Mus (panggilan akrab beliau) santri adalah mereka yang bukan mondok saja, akan tetapi siapapun mereka yang memiliki akhlak seperti santri dialah santri. 

dokpri

Definisi santri dari Gus Mus, kata anak-anak pesantren yang masih mengenyam dan study ilmu manthiq sangatlah tepat, karena definisi tersebut memasukan unsur jami' dan mani' atau pun muttharid dan mun'akis. 

Dengan bahasa yang sangat sederhana lagi penuh kasih sayang, Gus Mus seolah-olah berkata, "Ayo sini, kamu semua santri, asalkan kau pun punya akhlak yang baik ya"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline