Lihat ke Halaman Asli

Ulil Absor_New

Bismillah Walkhamdulillah

KLC Jakarta Telah Lama Lantunkan Puji-pujian Penangkal Corona

Diperbarui: 16 Maret 2020   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.Staff Pengajar KLC Jakarta

Akhir-akhir ini wabah corona/Covid-19 semakin naik daun bagaikan artis,selebreti,selebgram,dan youtuber di negeri ini. Terlebih lagi ketika pemerintah pusat,Presiden Jokowi memberikan himbauan kepada rakyat Indonesia untuk selalu waspada dan bersama-sama memerangi virus Covid-19,Virus yang berasal dari Kota Wuhan ini pun semakin meroket namanya dan menjadi kajian dan problem serius yang harus kita selesaikan bersama-sama.

Disadari atau tidak,sebenarnya sejarah wabah penyakit menakutkan pun terjadi sering terulang. Seperti yang kita ketahui bersama ada penyakit tha'un pada zaman Nabi SAW, wabah penyakit ini pun tidak kalah ganas dengan penyakit corona pada zaman kita.

Seiring munculnya wabah corona,muncul pula tim ilmuwan medis dan cendikiawan muslim (baca :habib atau kyai) yang bersama-sama memberikan pengarahan kepada masyarakat atas apa yang harus dilakukan menghadapi virus ganas ini.

Maka seiring,selangkah dan bersamaan dengan hitsnya nama corona,ternyata santri KLC Jakarta,yang beralamatkan di Jl.Dr.Semeru II Grogol Jakarta Barat, telah lebih dulu berjaga-jaga (preventif) dengan sering melatunkan pujian-pujian islami bada sholat Magrib dan Isya sebelum masuk kelas,dengan tujuan agar terhindar dari semua bahaya wabah penyakit .

Berikut pujian-pujian santri KLC Jakarta sebagai benteng religi untuk menangkal virus corona di daerah Jakarta khususnya,dan di seluruh tanah air kita.

LI KHOMSATUN UTHFI BIHA HARRAL WABA'IL HATIMAH # AL MUSTHOFA WAL MURTADHO WABNAHUMA  WAFATIMAH

Artinya : "Saya punya lima orang pilihan (di hadapan Allah SWT),yang mana dengan menyebut lima orang tersebut padamlah api neraka dan hilanglah wabah penyakit yang berbahaya, lima orang tersebut yaitu Al Musthofa (Nabi Muhammad SAW),Al Murtadho (Sahabat Ali Ibni Abi Tholib), Fatimah Az Zahro,dan Sayyidina Hasan dan Husain"

Walaupun ada segelintir orang yang mengatakan bahwa qosidah/pujian-pujian li khomsatun masih berbau syiah,tapi setidaknya kami ittibaan (mengikuti jejak) langkah KH.Marzuki Idris Lirboyo yang pernah juga menggunakan puji-pujian ini sebagai benteng dan pengusir wabah penyakit yang kala itu sedang menyerang Lirboyo,Kediri. Begitu pun juga,puji-pujian ini pernah diijazahkan langsung oleh Hadratus Syekh Hasyim Asy Asyari (Mbah Hasyim Asy Asyari) kepada KH.Romli Rejoso,KH.Wahab Hasbullah Tambakberas,KH.Bisri Denanyar dan Pondok Semelo Perak ketika menghadapi wabah penyakit yang mematikan. Sehingga tidak mengherankan bila qosidah li khomsatun ini pernah ngehits,sering dilantunkan di surau-surau,musholla,dan masjid di beberapa wilayah tanah air kita,tepatnya di era 1950-1970 an.

Teriring doa semoga kita,keluarga,rekan kerabat,saudara dan seluruh bangsa Indonesia selamat dari virus ini,dan semoga juga wabah virus corona di negeri ini cepat terselesaikan.Amin !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline