Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Jadi Kamu Tim yang Mana? Tim Coba Sendiri atau Tim Panggil Tukang?

Diperbarui: 29 November 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by Ulihape (Made by AI-ChatGPT)

Aduh! Topiknya nih bikin pengen nulis, urusan perbaikan pekerjaan rumah tuh ada aja ya baik yang besar maupun perintilan kecil. Kalau aku sih jujurly golongan jamaah yang apa-apa langsung panggil tukang, ditambah suami juga nggak ada hobby kelaki-lakian seperti bertukang, dan akupun bukan tipe perempuan yang menuntut suami harus jago nukang maknya jodoh ye kan hehe

Apalagi zaman sekarang sepertinya hampir semua jasa tuh ada aplikasinya jadi hal ini mempermudah urusan perbaikan pekrjaan rumah. Pernah rumah kebanjiran yang aku lakukan langsung order jasa beberes rumah kebanjiran (ada loh ges!) dalam hitungan jam sat set eh rumah udah rapih lagi, trus pernah juga mendadak pengen banget beresin dinding rumah dan tentu saja aku tak berharap suamiku memiliki inisiatif, kalaupun dia punya inisiatif biasanya aku kurang puas dengan hasilnya, daripada merepet sama niat suami yang baik ya kan better win-win solutionlah panggil tukang haha dan iseng googling eh nemu dong aplikasi tukang dan coba order mana murah, on time dan kerjaan sesuai ekspektasi. Sering juga perabot rumah tangga seperti blender, rice cooker rusak, aku nggak berharap suami bisa memperbaikinya, soalnya pernah kabel rol dia perbaiki yang ada di korslet haha, udahlah mengancam keselamatan eh masih kena repet dan mungkin itu yang bikin suami juga malas coba-coba untuk memperbaiki haha, so mari kita bahas!

Kenapa Aku Tim Panggil Tukang?

  1. Nggak Punya Skill, paham sih meski tutorial di YouTube tersedia, tetap saja untuk pekerjaan teknis seperti memperbaiki mesin cuci, AC, atau TV, butuh keterampilan khusus. Tanpa ilmu dasar, risikonya besar, baik untuk perangkat maupun keselamatan. Bagiku, ilmu yang dimiliki tukang adalah investasi mereka, jadi kenapa tidak memanfaatkan jasanya?

  2. Menghemat Waktu dan Mengurangi Risiko, lebih sat set udah jelas dong, memperbaiki sesuatu tanpa pengalaman sering kali makan waktu. Alih-alih selesai, bisa jadi malah memperburuk keadaan. Memanggil ahli memastikan masalah selesai lebih cepat dan aman.

  3. Berbagi Rezeki, mungkin klise tapi bagiku, ini soal berbagi. Dengan memanggil tukang, aku membantu mereka mencari nafkah. Rasanya lebih baik menggunakan jasa mereka dibandingkan mencoba-coba sendiri tapi berakhir dengan kerusakan yang lebih parah.

Untuk urusan yang sederhana sih ya bisalah ngerjain sendiri, contoh ketika walpapaer dinding rumah ngeletek karena air banjir ini sih mudah ya ges cuman perlu lem saja, ya udahlah kerjain sendiri. Urusan kancing kemeja copot juga masih bisa aku kerjain sendiri selebihnya ya ke tukang jahit, pernah juga aku mencoba tips di youtube cara memperbaiki speaker handphone yang kena hujan dan berhasil meski butuh 3 hari hehe

Kapan Harus Menyerah dan Memanggil Tukang?

Lantas salahkah mereka yang hobby bertukang? Jelas nggaklah, malah keren sih bisa punya skill, contohnya adikku ada yang senang banget bertukang. Setiap dia datang tuh curhat kami adalah tentang sesuatu yang rusak dan dia pasti akan memperbaikinya. Tapi kalian harus tahu kapan menyerah dan segera panggil tukang yaitu pada saat :

  1. Kerusakan Membahayakan
    Jika melibatkan listrik, air, atau perangkat yang kompleks, risikonya besar. Misalnya memperbaiki kabel listrik yang korsleting atau AC yang bocor. Lebih baik memanggil teknisi untuk menghindari kecelakaan.

  2. Sudah Dicoba, Tapi Malah Bertambah Parah
    Jika percobaanmu memperburuk situasi, itu sinyal jelas untuk menyerah. Jangan sampai TV yang awalnya rusak sedikit malah tidak bisa digunakan sama sekali.

  3. Tidak Punya Alat yang Tepat
    Banyak perbaikan rumah membutuhkan alat khusus. Jika kamu harus membeli alat mahal untuk pekerjaan yang jarang dilakukan, lebih baik serahkan pada tukang yang sudah memiliki peralatannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline