Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Pesta Pernikahan Sehari, Cicilan Bertahun-tahun, Worth It atau Gengsi?

Diperbarui: 28 November 2024   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi by Ulihape (Made by AI-ChatGPT)

Hai Kompasianer! Kamu udah menikah? Alhamdulillah aku udah otw tahun ke 13 nih, Allahumma barik! Menikah dengan pria impian? Tentu saja tydack, menyesalkah? Tydack!

Prinsip yang aku pahami tentang pernikahan setelah melihat banyaknya teman yang menikah bahwa kalaupun terdengar klise tapi sampai hari ini aku meyakini bahwa kebahagiaan memang bukan terletak pada uang. 

Lihat saja berapa banyak orang kaya yang pernikahannya berakhir bukan? Padahal menurut surveipun banyaknya maslah pernikahan justru ekonomi, lantas mengapa mereka yang punya ekonomi lebih juga tak berhasil? Itulah yang membuat aku yakin menikah dengan suamiku bahwa karena sedikit jadi cukup sementara uang tak pernah ada kata cukup.

Karena pria yang ku pilih bukanlah pria jutawan maka ketika memutuskan menikah konsep pesta pernikahan ku sangat sederhana, hal ini mengingat Papaku juga tak dalam kondisi prima. 

Namun ternyata Papa Mamak malah berpikir aku menikah harus dengan sebuah peryaan pesta pernikahan, mau nggak mau aku sampaikan kepada calon suami kala itu dan tentu saja dia terdiam karena mau nggak mau harus banting tulang untuk memenuhi permintaanku. 

Mengapa aku meminta? Sederhana saja, mungkin dengan keadaan kami mungkin setelah menikah aku sudah tak bisa berbagi ekonomi dengan Mamak Papa dan mungkin pesta pernikahan itu adalah kebahagiaan yang mereka dapatkan dari membesarkanku.

Hal pertama yang aku sampaikan adalah "bila tak sanggup, it's OK jangan paksakan. Jangan sampai berhutang karena aku tak mau punya utang setelah pernikahan".

Untungnya dia memahaminya dan meminta waktu untuk mengumpulkan uang, bahkan sampai menjual polis asuransinya untuk menggenapkan uang yang dia miliki. Alhamdulillah dananya terkumpul sesuai kesepakatan kami dan setelahnya semua kemudahan datang dari Allah.

Kenapa sih harus pesta? Ajaran Nabi Muhammad SAW juga ada kok, Rasul bilang adakanlah walimah (pesta pernikahan) untuk mengumumkan pernikahan, tetapi tetap disesuaikan dengan kemampuan sebagaimana yang diriwayatkan HR. Bukhari dan Muslim "Adakanlah walimah, walaupun hanya dengan seekor kambing." Akupun bukan perempuan gila lah ya yang minta pesta mewah, yah ibaratnya sewajarnya versi aku dan tentunya mempertimbangkan kesanggupan calon suami.

Bijak Mengatur Pernikahan Tanpa Hutang

Pernikahan adalah momen yang diimpikan banyak orang---hari di mana cinta dirayakan dalam kebahagiaan bersama keluarga dan teman. Untungnya akutuh tak menetap di satu kota sejak kecil hingga bekerja selalu berpindah-pindah sehingga ketika akan menikah aku hanya mengundang teman kerja dan teman Mamak Papa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline