Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Perundungan di Tempat Kerja: Hadapi dengan Kualitas Bukan Emosi!

Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perundungan di Tempat Kerja : Hadapi dengan Kualitas, Bukan Emosi (ulihape)

Menghadapi Perundungan di Tempat Kerja: Gigih, Berkualitas, dan Jangan Mudah Menyerah

Halo Kompasianer? Sepanjang perjalanan tadi aku melakukan kilas balik selama aku bekerja lebih kurang dua puluh dua tahun pernah nggak sih aku mengalami perundungan di tempat kerja? Namun ternyata aku pribadi sudah terbiasa mendapatkan perundungan sejak di bangku sekolah.

Dulu waktu sekolah aku kerap berpindah-pindah dikarenakan tugas Papa ku dan setiap awal sekolah entah mengapa ada saja alasan aku diasingkan, tidak ditemani.

Tentu saja aku melihat diriku "apa yang salah?" biasanya aku mendapatkan pemakluman "oh mereka tak menemaniku karena aku sok pintar" lalu aku menyesuaikan diri, pernah aku juga pura-pura nggak paham supaya aku bertanya ke orang yang ngetop di kelas.

Cara ini berhasil membuat aku dirangkul, diterima dan pada akhirnya aku menyimpulkan bahwa lingkungan selalu tak siap menerima kita apapun kondisinya, satu hal yang aku yakinkan bahwa semuanya bisa diselesaikan selama kita mau mencari tahu penyebabnya, lakukan perubahan sikap dan tetap menjadi seseorang berkualitas.

Saat aku masuk ke dunia kerja ternyata apa yang aku rasakan saat bersekolah juga berulang dan mungkin karena aku sudah terbiasa maka aku selalu bisa mengatasinya. Perundungan di tempat kerja adalah hal yang tidak jarang terjadi, dan berbeda dengan perundungan di sekolah.

Di dunia kerja, bentuk-bentuk perundungan sering kali lebih halus, tapi tetap bisa merugikan mental dan produktivitas. Penyebabnya bisa bervariasi, mulai dari senioritas, kesenjangan sosial, hingga sikap rekan kerja yang merasa lebih pintar atau iri dengan pencapaian orang lain.

Sebagai seseorang yang pernah mengalami beberapa bentuk perundungan di tempat kerja, aku paham betul bahwa menyerah bukanlah solusi. Perundungan ini, meskipun menyakitkan, bisa dihadapi dengan cara yang lebih cerdas.

Mungkin yang aku ceritakan bisa jadi tampak sepele tapi percayalah pada saat aku menghadapinya, aku berjuang dengan sekuat tenaga so ku harap bisa memberi inspirasi bagi kalian yang sedang menghadapi situasi serupa.

Ketika Tidak Diajak Makan Hanya Karena Gaji Lebih Tinggi

Pada satu kesempatan aku di hire, tentu saja aku mematok gaji yang lebih baik dari sebelumnya. Apesnya ternyata di perusahaan tersebut standar upah jauh dibawah perusahaan lain, sehingga keberadaanku sebagai karyawan baru dengan gaji yang jauh diatas rerata mereka menjadi penyebab aku tak ditemani. 

Padahal ketika aku di hire tujuannya untuk membuat standar upah baru, it's mean akan membawa perubahan bagi mereka, namun siapa yang paham? Ketika jam makan siang tiba, aku menyapa dan ingin makan bareng, dengan berbagai alasan mereka meninggalkanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline