Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

15 Tahun Bersama Kompasiana, Aku Menang Banyak!

Diperbarui: 8 Oktober 2024   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

16 Tahun Kompasiana, by Ulihape

Sore Kompasiana!

Pernah pertanyaan seseorang mampir pada ku  : "Kak Uli kenapa nggak pernah dapat penghargaan dari Kompasiana, Si A, B, C udah dapat gelar tuh"

Bingung menjawabnya, mungkin karena aku dalam banyak hal memang tak pernah punya target baik itu untuk diriku maupun orang lain. Makanya kalau di tanya siapa kompasianer favoritku? Aku nggak bisa menunjuk orang lain selain diriku haha.

Bahkan kata dokter kalau mau bisa olahraga rutin jangan punya target untuk menang ini itu, sebab kalau ada lombanya biasanya akan ada titik jenuh entah karena nggak menang atau justru menang terus, keduanya sama membosankan. Tampaknya ada benarnya, sebab sebagian kompasianer juga bilang bahwa gelar itu kutukan, kebanyakan yang sudah mendapat gelar tetiba raib dari beranda kompasiana haha, bisakah kita artikan aku masih eksis karena tak mendapat kutukan (baca : penghargaan)?

Jujurly tidak! Sebab aku juga kalau punya target biasanya aku akan capai, aku yang belum mampu untuk memenuhi kriteria penghargaan versi Kompasiana namun tak mengurangi cintaku untuk terus menulis kisah di kompasiana meski tak rutin tapi tak bisa tidak! Selalu ada rindu, selalu ada panggilan "tulis artikel dong kak" dan senangnya entah mengapa sering jadi headline haha, seperti tiga tulisan terakhir ini di ganjar Artikel Utama dan dua tulisan naik ke kompas.com, bahagia akutu!

Bergabung dengan Kompasiana Oktober 2009, tak terasa sudah 15 tahun berlalu sejak pertama kali aku berani menekan tombol "terbitkan" di Kompasiana. Saat itu, tahun 2009, aku hanya punya satu tujuan: bersuara soal politik. Aku ingin menuangkan pandanganku di tengah hiruk-pikuk opini yang bergulir cepat. Tapi siapa sangka, perjalanan menulis di Kompasiana ternyata aku bisa menulis banyak hal selain politik. Dan Headline pertamaku saat itu membahas tentang ojek argo sebuah inovasi Ojek bak taksi mungkin itu cikal bakal ojek online saat ini. Artikelku belum 800an dengan 120 headline artinya baru 15% saja artikel yang bisa naik menjadi artikel utama, good enough for me!

Lalu headline berikutnya adalah reportase sederhana tentang kebakaran di Bendungan Hilir, Jakarta. Sebenarnya, aku hanya mencoba melaporkan apa yang kulihat. Namun, keajaiban terjadi. Tulisan itu menjadi headline, dan dari sana, bantuan-bantuan mulai berdatangan. Aku tak hanya menulis, tapi juga berperan membantu mereka yang terdampak. Rasanya, dunia digital yang seolah tak tersentuh mendadak terasa nyata. Sejak itu, aku tahu bahwa menulis bisa lebih dari sekadar kata-kata.

Kompasiana, 16 Tahun Membawa Keajaiban : Travelling, Teman, Hingga Jodoh!

Tentu, perjalanan menulisku tak berhenti di situ. Dari topik serius, perlahan-lahan aku juga mulai menulis curahan hati. Aku menulis apa saja yang menginspirasi, bahkan mencoba peruntungan di berbagai lomba. Siapa sangka, artikel kecantikan yang kutulis memenangkan aku sebuah hadiah jalan-jalan mewah ke Korea Selatan! Kejutan itu mengajarkanku bahwa di Kompasiana, apapun bisa terjadi, selama kita terus berbagi cerita.

Dan bicara soal kejutan, ada satu kisah lucu yang tak pernah kulupakan. Suatu hari, aku hampir terkena tilang sepeda motor. Saat situasi mulai tegang, aku iseng menggantungkan gantungan kunci Kompasiana di spion motor. Entah bagaimana, obrolan singkat tentang platform ini dengan petugas membuat suasana mencair, Pak Polisi berpikir aku adalah wartawan Kompas haha dan aku berhasil lolos tanpa kena tilang. Siapa sangka, gantungan kunci bisa jadi "penyelamat" di jalanan!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline