Tentang Menerima
Sebagai muslim pasti kita pernah mendengar bahwa Allah lebih suka melihat tangan di atas daripada di bawah, memberi lebih baik daripada meminta/menerima demikian aku memahaminya sejak lama. PAda prakteknya akupun pernah terlena dalam menerima ini "toh bukan aku yang minta", padahal aku bisa melarang orang memberi. Lantas apa yang membuat aku sadar bahwa menerima itu adalah salah meski tanpa meminta?
Saat itu bila ada pembayaran kontraktor maka mejaku adalah bagian verifikasi, so para kontraktor akan meneleponku untuk memastikan tagihan mereka sudah lolos verifikasi, beberapa dari mereka membawakan aku makanan sampai uang which is jarang aku nikmati seorang diri melainkan aku bagi ke tim ku juga.
Sampai suatu hari aku menyadari bahwa aku sudah berbuat tak adil, suatu ketika seorang kontraktor menelepon dikala libur, dengan entengnya aku abaikan karena dia tak pernah membawakan aku apapun, sebaliknya ketika nomor kontraktor yang kerap memberi muncul di layar handphone spontan aku mengecek sudah sampai mana proses pencairan, bahkan ketika terkendala aku termotivasi untuk menyegerakan nya.
Perasaan itu membuat aku menyadari betapa menerima mmpu menggerogoti hatiku, sejak saat itu aku tegas menolak pemberian siapapun, dan ternyata bisa serta membuat aku tak pandang bulu dalam bekerja.
Mamakku juga mengajarkan kepada kami, berilah hadiah pada Guru kalian ketika sudah bekerja. Dan pada gajian ke sekian saat mudik maka Mamak mengajak kami ke sekolah-sekolah kami untuk mentraktir guru, cara ini ku akui lebih keren, selain pantas ternyata para guru jauh lebih bangga, ketimbang sekedar menerima hadiah dari wali murid.
Mengapa Guru Harus Menjaga Integritas Profesi : Larangan Menerima Hadiah
Dalam dunia pendidikan, peran seorang guru tidak hanya berkutat pada memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga bertugas membentuk karakter dan moralitas mereka. Dalam rangka menjaga integritas profesi, terdapat aturan yang melarang guru untuk menerima hadiah.
Menghindari Konflik Kepentingan
a. Netralitas dalam Penilaian : Guru yang menerima hadiah dapat menghadapi konflik kepentingan saat memberikan penilaian kepada siswa. Hal ini dapat merugikan siswa yang seharusnya mendapatkan evaluasi yang objektif dan adil.
b. Pengaruh Terhadap Keputusan Akademik : Menerima hadiah dapat mempengaruhi guru dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan akademik siswa, seperti kenaikan kelas, rekomendasi beasiswa, atau penghargaan. Keputusan semacam ini harus didasarkan pada prestasi dan kemampuan siswa, bukan hadiah yang diterima.