Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Mampukah Ramadhan Meredam Keriuhan di Sosial Media?

Diperbarui: 15 Mei 2019   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selow ajalah mak, sumber meme politik

Jujur ya ges, pas kemarin Ramdhan udah diambang pintu harapan gue tuh "Ya Allah, sudahi kerusuhan di sosial media gegara politik" tapi apa daya ges sepertinya Ramadhan bulan mulia belum bisa bikin kita move on dari pilpres, huftt!

Ramadhan sudah berjalan hampir satu minggu. Senin 6 Mei kemarin adalah awal umat muslim Indonesia berpuasa di bulan Ramadhan dan juga dilaksanakan umat muslim di seluruh penjuru dunia. Setiap Ramdhan tiba, aku sering menonton kajian keislaman terkait Bulan ini.

"Bulan Ramadhan itu di dalamnya penuh Rahmat, penuh ampunan dan bagi siapa saja melaksanakannya dibebaskan dari api neraka". Quraish Shihab. Beliau adalah ulama yang banyak menghasilkan karya berupa tafsir (Almisbah) dan kemampuannya tak diragukan dunia islam.

Keislaman beliau tidak diragukan lagi . Adab sopan santun dan penuh hikmah laiknya seorang ulama besar.Denger cermah Tausiyah dari Pak Quraish ini bener bener adem. Kalau diperkenankan aku sanggup berlama lama untuk mendengarkannya. Beda sekali dengan para penceramah atau ustad yang memang belum memahami keilmuan tentang islam namun secara tampilan menjual rating karena banyak yang melihatnya di layar kaca.

Tanggal 22 Mei 2019 nanti, bertepatan dengan Tangga 17 ramadhan , dimana kita paham bahwa di hari tersebut Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu diturunkannya Al Quran dan disebut Nuzulul Quran. Namun 22 Mei kali ini spesial pake banget karena Komisi Pemilihan Umum ( KPU) pusat akan mengumumkan hasil penghitungan suara secara resmi dan ini secara politis akan menghasilkan dua kubu.

Pertama kubu yang menang dan yang kedua adalah kubu yang kalah. Hanyasaja untuk kasih ini sungguh berbeda dalam kenyataannya. Masalahnya sampai detik ini rasanya meski Ramdhan tetap tak mampu membendung pihak-pihak tertentu untuk memancing emosi, yang 02 makin emosi, yang 01 semula kalem lama-lama ikutan emosi.

Beberapa hari ini kita lihat video-video mengejek Presiden Jokowi masih saja ada dan kali ini Polisi bertindak tegas dengan segera melakukan penagkapan terhadap orang-orang yang mengancam keselamatan seorang kepala Negara.

Hal ini bisa terjadi tentu saja karena pihak-pihak tertentu belum bisa berdamai dengan hatinya, bahkan bulan Ramadhan pun hanya sekedar ucapan di bibir saja, dalam video mereka menyebut nama Allah tapi sekaligus mereka membuat hinaan dan ancaman, lalu dimana berkahnya?

Semua kubu baik 01 maupun 02 menyatakan diri mereka menang. Pihak 02 bahkan sampai mendeklarasikan diri tiga kali kemenangannya. Entah memakai metode bagaimana kemenangannya diraih, yang jelas 02 sudah mendahului wewenang resmi sebagai lembaga negara dalam memutuskan hasil pemilu.

Sementara pihak 01 Jokowi dan KH. Ma'ruf Amin yang secara metode ilmiah, melalui Quick Count yang didapatkan dari 7 lembaga survey kredibel telah mendapatkan kemenangan dikisaran angka lebih dari 55 persen. Hingga hari ini, lebih dari 80 juta suara hasil penghitungan KPU berhasil didapatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline