Mudik memang menjadi sebuah tradisi di Negara kita, yah selain memang ada uang lebih dari THR sebagai modal ongkos alasan lainnya hari liburnya serempak jadi memang pas banget kalau dimanfaatkan untuk mudik ke kampung halaman melepas rindu dan bertemu saudara jauh.
Anyway enggak semua orang bisa beruntung untuk melaksanakan mudik, nah dari pengalaman ku ada beberapa penyebab yang membuat aku enggak mudik selama ini so let's check gaes !
- Enggak Punya Ongkos, alasan klise tapi nyata adanya. Tapi kalau bisa mengalokasikan pendapatan selama 11 bulan lainnya inshaallah bisa sih nabung buat ngumpulin ongkos mudik. But somehow ada yang sudah nabung eh tapi enggak bisa juga mudik karena ada keperluan mendadak atau prioritas lainnya. Sebut saja Warni yang tahun ini terpaksa memilih stay di Ibu kota karena libur lebaran kali ini bertepatan dengan pendaftaran baru anak masuk sekolah. Warni sebenarnya punya tabungan namun karena 3 anaknya harus masuk sekolah semua (Masuk TK, Masuk SD dan masuk SMA) boro-boro manfaatin THR untuk mudik yang ada tabungan plus THR saja masih kurang buat biaya masuk sekolah anaknya.
- Hamil Muda/Tua, hal ini pernah banget aku rasakan gaes, mendadak enggak mudik karena kehamilan ku bermasalah jadilah Dokter tidak memberikan izin terbang buat ku. Yah demi si jabang bayi ego mudik terpaksa dikali nol dan harus legowo untuk tidak berkumpul dengan orang tua dan saudara kandung. Sebaliknya hamil yang sudah memasuki usia 8 bulan juga susah untuk mendapatkan izin terbang. Yah sudahlah buk kita mengalah saja yah demi keselamatan semuanya.
- Mahasiswa Tingkat Akhir, ini juga pernah aku alami dan rasa nya sedih banget boook! kebayang enggak jadi anak kos terus teman sekos-an balik semua dan aku harus jadi penunggu kos hanya karena saat itu aku sedang melakukan penelitian, tak bisa ditinggal dan taruhan nya tentu saja mundurnya masa kelulusan. Gara-gara penelitian dan masa depan akhirnya mengalah tidak mudik dan cukup bahagia ketika Ibu kos mengetuk pintu kamar mengajak sholat ied dan memberi aku lontong khas medan hehe.
- Enggak punya kampung, judulnya juga pulang kampung nah gimana mau mudik kalau ane orang kota ye kan ? hehe. Ada teman-teman yang bikin status "duh pengen deh bisa ngerasain mudik", tapi doi bingung kemana yah karena memang besar di ibu kota hehe
- Holiday, nah ada juga nih yang pasangan memang memilih enggak mudik saat lebaran karena ingin holiday dan merasakan suasana lebaran di tempat lain. Ini salah satu impian ku tapi rasanya kok ya egois banget ya? Masak sih lebaran enggak lihat mamak papa ? Anak macam apa sayah hahaha.
- Kerja, ini adikku banget duh kasihan deh enggak bisa mudik hanya karena pekerjaannya. Yah meskipun ada yang bahagia karenakan bayarannya dobel kalau kerja saat lebaran. Adikku itu seorang Security IT Manager jadi keamanan transaksi klien nya adalah kerjaan nya. Biasanya menjelang lebaran dan hari libur akan banyak upaya untuk merusak system makanya dia harus standby. Biasanya sih dia mudik setelah teman-temannya ngantor tapikan suasana nya sudah beda ye kan ?
- Belum Sukses, ukuran kesuksesan tiap orang itu beda-beda. Jadi ada teman yang emangis karena enggak mudik, tapi disarankan mudik malah enggak mau karena merasa belum sukses. Bagi dia mudik itu paling tidak bisa ngamplopin semua sodara dan orang tuanya sementara kalau mudik hanya bawa badan saja dia merasa malu. Kalau aku ? wah mudik malah jadi kiat berhemat hahaha.
- Sudah Enggak ada Orang Tua, alasan ini termasuk banyak juga ketika kedua orang tua sudah tidak ada maka rasa malas mudik itu muncul "ngapainlah mudik wong sudah enggak punya orang tua"
Nah itu dia delapan alasan yang bisa membuat seseorang enggak mudik lebaran. Aku pribadi memang sudah bertekad sejak enggak hamil, sejak tahu betapa pedihnya lebaran sendirian tanpa mamak papa maka aku berjuang banget supaya bisa mudik. Dan aku juga mempersiapkan dananya setahun terakhir jadi mudik ya enggak kere amatlah, masih bisa bawain oleh-oleh atau kasih mentah nya hehe. Besok aku sudah mudik nih gaes, doain ya kami selamat sampai tujuan hehe, happy mudik good people !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H