Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Jangan Panik Ketika Anak Suka Memainkan Kelaminnya

Diperbarui: 4 April 2017   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yup! Pernah gak dengar ada ibu yang panik, ibu yang takut ketika melihat anaknya mulai mengeksplorasi alat kelaminnya? Pengalamanku dulu pernah melihat anak perempuan berusia 3 tahun menggesekkan kelaminnya ke bantal, atau seorang bocah laki-laki yang menggesekkan rambut mamanya ke kelaminnya, bahkan ada yang sampai menggesekkannya ke dinding. Respons para balita itu terlihat seperti sedang menikmati "sesuatu" oops... jangan buru-buru memberi kesimpulan si anak sedang masturbasi. No... No para batita ini tentu tidak memahami kenikmatan ini sampai sejauh itu.

[caption caption="Sumber poto: http://deadbees.net/"][/caption]

SO mom's JANGAN PANIK! Ceep Calm, para batita itu sedang masuk fase anal sebuah fase perkembangan yang memang akan dilewati hampir semua anak-anak, so ini berlaku umum ya mom's. Untuk memastikannya tadi aku chatting dengan dokter anak:

Halo Uli Hartati. Ada yang bisa saya bantu?

Uli Hartati: pagi dok, saya mau diskusi tentang keponakan teman, usia 3 tahun, saya yakin dia blm paham artinya sex, tetapi tindakannya, menggesekkan rambut ke kemaluannya seolah dia mendapat kenikmatan, dan bila dilarang akan menangis, apakah ini kelainan? Atau mungkinkah anak batita mengerti tentang ini? Mohon pencerahannya, oh iya dan saya jadi teringat juga pernah dulu di kampung ada anak usia 4 tahun juga suka menggesekkan kemaluannya ke bantal

Dr. Rima : itu masih normal, karena perkembangan anak, mulai memperhatikan organ kelaminnya. tetapi tetap di beritahu bahwa hal tersebut sebaiknya jangan dilakukan

Uli Hartati : oh, begitu, sampai kapan bisa dikatakan normal dok?

Dr. Rima : kebiasaan itu seharusnya pada usia 5 - 6 tahun sudah hilang

Uli Hartati : oh jadi memang biasa terjadi ya?

Dr. Rima : iya

Uli Hartati : bagaimana cara melarangnya ya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline