Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Waspadai Flu Singapur

Diperbarui: 14 Januari 2016   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Flu Singapur, untuk pertama kalinya aku ketahui ketika anak pertamaku Kanda pada tahun 2014 sehabis merayakan ulang tahun pertamanya tiba-tiba menolak untuk makan dan minum, aku pikir ini hal biasa karena ada masanya memang anak tidak sukamakan. Berbagai cara dilakukan tetap menangis, lalu keesokan harinya masih tidak mau makan , dan dihari ketiga demam tinggi (38.7 - 40.1 derajat) disertai munculnya bercak seperti cacar di telapak kaki dan telapak tangannya. Kebiaasaanku yang tidak begitu suka teori dan karena dibesarkan didalam keluarga yang sakit sedikit saja langsung bawa ke rumah sakit, akhirnya sore itu aku bawa ke dokter anak, dan dari diagnosa Kanda positif kena Flu Singapur.

Penjelasan dokter saat itu bahwa penyakit ini ditularkan oleh virus, jadi bisa saja melalui udara, kontak fisik, terkena cairan anak lain yang sudah menderita sakit tersebut lebih dahulu. Dan memoriku langsung diputar dan memang benar bahwa seminggu sebelum muncul bercak anakku memang sudah mulai makan tidak lancar dalam artian tidak menghabiskan porsi makan seperti biasanya, artinya saat itu virus sedang masa inkubasi didalam tubuhya dan dikarenakan daya tahan tubuhnya yang menurun karena dibarengi dengan flu dan batuk akhirnya virus merontokkan daya tahan tubuhnya dan muncullah bercak di telapak kaki dan tangan, serta didalam mulut. Saat itu aku lihat bahwa bercak sariawan didalam lidah, di dinding dalam mulut , langit-langit dan diujung kerongkongan. Ouch! melihatnya aja sudah nyeri, lantas datanglah rasa sesal, karena sempat memaksanya makan, memaksanya minum susu ahh rupanya anakku tak berani menelan karena sakitnya.

Lalu dokter saat itu tidak langsung menyarankan dirawat, kami pulang dengan berbagai obat diantaranya penurun panas, salep untuk bercak yang sudah timbul, sabun mandi cair dengan pH khusus, dan obat sariawan . semuanya hanya berfungsi mengatasi nyeri bukan menyembuhkan penyakit tersebut, dikarenakan ini ulah virus karenanya tidak ada obatnya. Obat-obat yang diberi hanya bersifat sufortif saja. Malam harinya otomatis Kanda menangis karena dia lapar tetapi dia tak mau atau tepatnya trauma dengan rasa sakit akhirnya Kanda keukeuhtidak mau menyusu, sampai lelah dalam tangis sesekali karena kantuk dia mencoba menghisap susunya namun berhenti dikarenakan sakit, dan atas saran dokter maka akupun memasukkan botol susu Kanda ke dalam kulkas , dan benar adanya dalam keadaan dingin ternyata bisa meredakan nyeri di tenggorokannya, alhasil melewati malam dengan meminum susu dingin, yang penting Kanda tidak lapar. Lalu sampai 2 hari kemudian kanda tetap tidak mau makan, aku lihat sudah lemas, akhirnya give up dan kanda dirawat, kembali dokter menyatakan bahwa Kanda di rawat bukan karena Flu Singapur nya melainkan karena tidak mau makan sebagai efek sariawan oleh virus, dan penyakit ini akan sembuh sendiri dalam kurun waktu 7 hari sampai 10 hari kedepan. Dan benar akhirnya bercak hilang dan sariawan sembuh, Kanda masih trauma dan butuh waktu untuk meyakinkannya bahwa mulutnya sudah bisa digunakan untuk minum dan makan.

 

Nama lain Flu Singapur adalah Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau HFMD (Hand Foot and Mouth Disease) jadi gejalanya sudah jelas menyerang tangan, kaki dan mulut ini adalah gejala umum nya.

[caption caption="Kanda dirawat karena Flu Singapur"][/caption]

Entah kenapa ketika anak kedua ku berulang tahun yang pertama, dan di awal Januari aku bergumam "alhamdulillah Kayama gak kena Flu Singapurya Pi, begitu ucapku kepada suami. Kami mengenang kejadian Kanda yang habis 1 tahun langsung di rawat. Benar kata orang tua jangan suka ngomongin yang gak penting, akhirnya kejadian deh "Kayama kena Flu Singapur" lengkap lah sudah episode drama ulang taun pertama. Namun aku tak sepanik dulu, sekarang sudah lebih santai, dan tetap berkonsultasi dengan dokter anak via whatsapp, maka aku hanya disarankan memberi obat bersifat supotif, dan beruntungnya Kayama tidak trauma dengan rasa sakit sehingga sia lebih mau dirayu untuk makan, dan itu membuat sakitnya tidak menghalanginya makan sehingga aku hanya memastikan asupan cukup dan daya tahan tubuhnya diperbaiki dengan suplemen. Hari ini adalah hari ke lima sehingga bercak yang muncul juga sudah mulai mengering dan sariawan berangsur sembuh.

So mommi'es yang harus diwaspadai adalah :

Gejala Flu Singapur

  1. Perhatikan lidah dan area mulut anak, ketika anak terlihat menolak makan coba pastikan apakah penolakan tersebut karena sariawan ? Bila iya, bisa jadi ini adalah gejala awal, kita bisa memberikan obat sariawan untuk mengatasi nyerinya.
  2. Anak akan diserang panas disertai batuk dan flu, panasnya bisa mendadak langsung tinggi, ini ciri khas demam dikarenakan serangan virus (39 sampai 40 derajat).
  3. 2-3 hari kemudian akan muncul bercak seperti cacar, khasnya muncul di telapak tangan dan kaki, dan disekitar area mulut. Akan tetapi bisa juga ada yang muncul disepanjang kaki, tangan, telinga bahkan anak kedua saya sampai pada area bokongnya.

[caption caption="Bercak di telapak tangan yang muncul setelah Panas tinggi"]

[/caption]

[caption caption="Bercak dikaki"]

[/caption]

[caption caption="Bercak di bokong"]

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline