Lihat ke Halaman Asli

Uli Hartati

TERVERIFIKASI

Blogger

Bawa Bayi ke Pulau Tidung, Why Not ?

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432190442928130292

[caption id="attachment_419085" align="aligncenter" width="300" caption="Wellcome to Tidung ISland"][/caption]

Well, sebenarnya rencana saya untuk hepi-hepi holidei itu nanti saja, tunggu Kanda (anak pertama) saya berusia 4 tahun, dan anak kedua Kayama berusia 2 tahun, biar ga begitu rempong begitu awalnya. Namun ajakan teman kerja, rayuan, bujukan sehingga membuat saya merasa "ahh iya masak hanya gara-gara anak-anak, gara-gara aku sudah emak-emak aku ga bisa memberikan sebuah hubungan yang dilandaskan keakraban sesama karyawan ? Dan liburan kemarin bertepatan dengan pemberian MPASI pertama Kayama, sudah whatsapp-an ama dokter anak "mom..jgn terlalu menilai jelek yang instant, semua produk bayi bukan dibuat sembarangan, jangan memaksakan diri untuk sebuah kerepotan yang tak wajar, dan alhasil jadilah berangkat liburan sembari membawa MPASI instant, toh kayama baru belajar makan palingan banyak yang dilepeh :D (buat ngademin hati).

[caption id="attachment_419075" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Kapal ketika weekend"]

143219014197720621

[/caption]

Tujuan liburan adalah Pulau Tidung di kepulauan seribu, memang bukan sebuah tujuan berlibur untuk anak kecil mengingat perjalanannya lumayan menguras tenaga, tapi ingat ini hanya untuk sebuah rasa keakraban sesma rekan kerja, akhirnya sudah disepakati maksimal jam 5.30 WIB sudah berkumpul di pelabuhan Muara Angke, dan dari jam 4 pagi aku sudah bangun, membuat bekal sarapan, memastikan bawaan jangan ada yang tertinggal. Ban renang anak dan alat pompanya sudah disiapkan, baju-baju anak dan lain-lain, fiiuhh cuman untuk 2 hari 1 malam lumayan bawaannya. Jam 4.30 WIB mobil rental datang menjemput kami, aku ijin sholat shubuh dulu setelahnya langsung menggendong anak-anak yang masih lelap. Separuh perjalanan kedua bocah terbangun dan seperti biasa sapaan mami papi "assalamualaikum duo KYH" disambut senyuman keduanya dan kekagetan si sulung kanda "wow..wow" katanya, begitu kesadaran full mami beraksi memandikan kanda ala rumah sakit pake tisu khusus mandi, lap sana sini set..set selesai deh berpakaian, lanjut kemudian adiknya set..set..beres juga dan ternyata sodarah jalan masuk menuju pelabuhan maceeet, ini sudah menunjukkan pukul 5.25 dan teman-teman sudah menanyakan keberadaanku dan berhasil akhirnya bisa berkumpul..

[caption id="attachment_419076" align="aligncenter" width="300" caption="Sebelum menyebrang *muara angke"]

1432190209630064045

[/caption]

Suasana yang padat sempat membuat anak-anak sedikit gerah jadi supaya nyaman seharusnya jam 5 sudah harus tiba dipelabuhan ya. Kemudian kami menuju kapal untuk menyebrang, kapal biasa yang berkapasitas lebih dari 300 orang, sebenarnya bisa saja memilih kapal cepat dengan AC dan nyaman tapi ujung-ujungnya biaya yang dibutuhkan pasti lebih banyak dan siapapun bisa enjoy dalam kenyamanan, nah ini sebuah pengalaman bagi kami bisakah anak-anak enjoy didalam keterbatasan ? Alhamdulillah selama didalam kapal 3 jam perjalanan diatas air dengan penumpang yang membludak sudah lumayan membuat gerah dan mual, kanda masih bisa bermain kesana sini, naik turun kapal, papi nya yang kecapean. Begitu kapal jalan maka mami mengganti baju anak-anak menjadi baju tanpa lengan suapaya tidak gerah dan alhamdulillah sampai mendarat tidak ada masalah, sementara anak-anak kecil lainnya banyak yang menangis dan muntah. Ada yang komentar "duh bu asik banget anaknya anteng ya" cuman bisa senyum menahan mual sembari bergumam "gueh yang mau nagis nih" hiiiksss punya anak yang anteng dan super aktif cukup menguras tenaga tapi alhamdulillah sih rasa mual terabaikan dengan kelasakan kanda .

[caption id="attachment_419077" align="aligncenter" width="300" caption="lelakiku diatas kapal"]

14321902421616526023

[/caption]

Sesampainya dipelabuhan sudah ada guide yang menunggu , oh iya sebaiknya bila ingin berlibur ke Tidung cari saja paket liburannya sehingga kita tidak direpotkan untuk mencari penginapan. Guide langsung berteriak "ok kita langsung ke homestay naik sepeda? WHAAAAATTTT...sepeda?? alamaak sudah bepuluh-puluh tahun ga naik sepeda, dan mana boncengannya bang, aku berharap bisa dibonceng, ternyata tidak ada , jadilah aku naik sepeda sambil gendong anak kedua berusia 5 bulan, papi bersama kanda. Sepanjang jalan aku hanya teriak-teriak..awas..awas...stop paaaak saya gak bisa ngerem...minggir deeekkk...fiiuuhh sampe juga dihomestay, kayama cuman senyum :D

[caption id="attachment_419078" align="aligncenter" width="300" caption="mari bersepeda"]

1432190261667987422

[/caption]

Kami beristirahat sebentar, home stay 1 kamar tidur dengan tempat tidur di ruang TV dan kamar, ber AC 1/2 PK , ada TV dan dispenser sebenarnya sudah cukup OK untuk harga paket 250 ribuan, paket ini sudah termasuk bayar sepeda, makan 3x tanpa snorkeling. Selanjutnya kami makan siang dengan pepes ikan, sedap karena ikannya segar, setelah kenyang kita istirahat dan waktu ini anak-anak tertidur juga, dan jam 3 sore baru kita lanjut untuk jalan-jalan. Anak-anak sudah puas tidur, emak dan papai juga sdh segar. Teman-teman kantor lanjut ke water sport, tapi mami papi memilih lokasi lain dimana bisa bermain dengan anak. Ternyata kalau sudah memiliki anak maka orientasi kebahagiaan berlibur itu berubah, pemandangan indah terabaikan dengan senyum kebahagiaan anak-anak, hal ini justru menjadi keindahan yang dicari. Aku memilih mengajak kanda bermain pasir dan bermain ombak. Tapi ternyata kanda cukup kaget melihat laut, mungkin dibenaknya "apa ini kok airnya banyak banget" kok ga ada batasnya seperti kolam renang ?" akhirnya untuk 1 jam pertama kanda hanya mau bermain pasir dibbbir pantai. Kebetulan kami ke pantai saung, adem tempatnya , ada pondok-pondok, ayunan diatas air laut dan ketinggian air hanya sepaha orang dewasa. Well akhirnya ban renang anak pun dipompa, awalnya dgn pompa yang kami bawa tapi ternyata karena kebanyakan kendaraan adalah sepeda maka hampir disetiap tempat ada bengkel sepeda, ya sudah minta dipompa sana saja, kayamapun akhirnya aku cemplungkan ke laut, aku biarkan dia terbawa ombak ketengah, kemudia aku berlari sambil teriak  "kayama...kayama" si bayi pun tersenyum kegirangan, sedikit rasa asin membuat lidahnya menjilat-jilat bbibirnya heheheh. Kanda masih asik bermain pasir sampai akhirnya dijam ke 2 baru mau berjalan kea laut dan seterusnya dia bahagia...

[caption id="attachment_419080" align="aligncenter" width="300" caption="bawaan 2 org dewasa, 2 baby for 1N2D"]

14321902871381676848

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline