Wahyu, buruh kantoran disebuah perusahaan asing di Jakarta. Posisi jabatan sebagai Accounting perusahaan. Commuterline adalah saksi dimana dia pernah bertemu sosok perempuan mirip dengan kekasihnya di masa lalu.
Pemuda tampan dan polos berusia 27 tahun itu menggunakan KRL sebagai transportasi setiap harinya menuju rumahnya di Depok.
Seperti biasa sekitar pukul 18.00 lebih dia sudah sampai di stasiun Juanda, stasiun yang jaraknya lebih dekat dengan kantor. Ranselnya cukup berat hari ini, seperti biasa ia membawa ranselnya dengan menghadap ke depan perutnya yang sedikit berlemak.
Krl menuju Bogor pun tiba, setelah ia berhasil menunggu 10 menit di stasiun. Tapat berada di gerbong ke tiga, ia masuk dan tampaknya gerbong tidak terlalu penuh dengan manusia. Meskipun demikian ia tidak mendapat tempat untuk duduk. Ia menaruh tasnya di atas dan mengambil posisi berdiri sambil memegang gantungan kereta.
Awal yang bahagia, dia menoleh kesebelah kanannya. Sosok perempuan berambut hitam panjang, manis dan wajahnya tampak polos. Wahyu asik memperhatikan perempuan itu sambil tersenyum. Jendela kaca dimana dia bisa menaruh perhatiannya pada pantulan wajah dari perempuan itu.
Perempuan itu menggendong tasnya dengan menghadap ke depan, apa mungkin karna dia pendek dia tidak bisa menjangkau ke atas?.
Perempuan itu tampaknya mirip sekali dengan perempuan yang pernah dicintainya di masa lalu saat masih kuliah di Universitas Indonesia, yang pada akhirnya ia meninggal karena sakit parah. Dan itu membuat Wahyu sempat tak pernah membuka haru pada perempuan lain.
Sungguh tak disangka ia bertemu dengan perempuan yang mirip sekali dengan kekasihnya di masa lalu.
Ia selalu mencuri pandang pada perempuan itu.
Krl semakin penuh dengan manusia, dan Wahyu tidak mau terlepas dari samping perempuan itu. Ia berusaha untuk tetap berdiri disebelahnya. Dengan tolehan-tolehan kecil berhasil mengarah kepada perempuan itu. Setiap hal yang dilakukan perempuan itu di KRL Wahyu selalu memperhatikannya. Saat perempuan itu menyeka rambut panjangnya kebelakang telinga, saat perempuan itu menggunakan hp, saat perempuan itu membuka resleting tasnya. Setiap inci dari gerakan perempuan itu tak luput dari pandangan Wahyu.
Tapi tunggu dulu, sepertinya perempuan itu mulai mencium gerak-gerik aneh pria yang ada disebelahnya, dia mulai risih dan merasa bahwa memang pria disebelahnya selalu memperhatikan dia. Ketika dia membuka hp nya, pria itu berusaha melirik hpnya, ketika dia membuka resleting tasnya, pria itu melirik isi tasnya.