Lihat ke Halaman Asli

Ulfiyatul Khaerat

Perindu Surga

Suka Duka Kuliah Online

Diperbarui: 10 Maret 2021   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu terus berlajan. Tak terasa keberadaanku di kampus Arrayah sudah setahun 9 bulan, "berarti libur pulang kampung 3 bulan lagi",pikirku. Hari itu selalu kutunggu, kuhitung mundur setiap hari yg aku lewati, entah mengapa, mungkin karena aku sudah terlalu rindu dengan mereka yg melepas kepergianku dengan harap aku kembali dalam keadaan lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana tidak?!? 

Ini pertama kali aku berpisah dari mereka,tinggal berbeda pulau dari mereka,tidak ada komunikasi kecuali 2 pekan sekali,dan parahnya tidak dibolehkan pulang kampung sebelum cukup 2 tahun. Tapi itu sebenarnya bukan masalah, justru dengan cara ini aku bisa belajar menjadi lebih dewasa.

Singkat cerita, hari itu sabtu tanggal 21 Maret 2020 aku bangun lebih cepat dari biasanya, sekitar jam 2 subuh aku berjalan menyusuri gedung kampus dan bertemu teman seangkatanku, dia mengabari kalau dalam waktu dekat ini kita bakal pulang ke kampung halaman masing-masing, tapi aku belum terlalu yakin dengan apa yang diucapkannya, aku masih menunggu kabar yang lebih jelas. Dan benar, setelah sholat subuh berjamaah di masjid Arraayah, terdengar suara seorang ustadz dari lantai bawah mengumumkan kalau semua mahasiswa dan mahasiswi secepatnya harus pulang ke kampung halaman masing-masing, "paling lambat hari senin" ucapnya.

Saat itu juga perasaanku campur aduk antara sedih dan bahagia, yaahh... Aku sedih karena bakal pulang sebelum waktu perjanjian itu, 2 tahun. Dan bahagia karena sebentar lagi aku akan bertemu dengan keluargaku. Padahal baru kemarin aja aku menelfon dan mengabari keluargaku kalau aku insyaAllah akan pulang di pertengahan tahun 2020. Tapi ini sudah menjadi ketetapan sang khaliq, mau nggak mau aku harus meninggalkan kampus saat itu juga. Dan benar, esok harinya dengan berat hati aku melangkahkan kaki keluar melewati gerbang kuning kampus Arraayah, dengan harapan ada waktu dan alasan untuk kembali ke tempat ini. Surga sebelum surga, seperti itulah kami mengibaratkannya.

Hanya beberapa jam saja, aku telah tiba di bandara kotaku sekitar pukul 1 malam, telah kutemui keluargaku yang sudah menunggu sejak tadi, kuulurkan tanganku untuk bersalaman tapi mereka menolak, sedih rasanya, padahal baru ketemu setelah hampir 2 tahun...Tapi yaah aku mengerti alasan apa lagi kalo bukan karena menghindari virus corona.

Saat itu, 22 maret 2020 aku tak lagi hidup di dunia asrama, tapi bukan berarti memanjakan diri dengan kebebasan, aku hanya menganggap ini adalah kesempatanku untuk berbakti kepada kedua orang tua. Hari-hari kujalani tanpa seorang teman, kuliah online pun belum rutin seperti biasanya,kita hanya ditugaskan untuk mendengar rekaman-rekaman mata kuliah dari para asaatidzah, dan disaat seperti inilah aku harus berjuang seorang diri untuk melawan rasa malas yg kadang tiba-tiba datang.

Kujalani hari-hariku seperti ini hingga tiba bulan Ramadhan, dan di bulan ramadhan pun sama, semua kegiatan yang biasanya di luar rumah kini harus dikerjakan di rumah masing-masing, termasuk shalat tarawih. Hingga tiba hari raya ied fitri keadaan masih sama, kegiatan sholat ied pun dilakukan di rumah masing-masing..Yaah aku hanya bisa menikmati keadaan seperti ini, yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena berkumpul lengkap bareng keluarga tuh satu hal yang sangat jarang bagiku.

Hari terus berganti, namun keadaan belum kembali seperti dahulu,semua kegiatan kampus beralih ke online, baik itu kuliah, muhadharah, musyawarah, halaqah qur'an, serta ujian dan lain lain.

Kujalani hari-hariku hingga tiba masa ujian semester 2 yang sempat putus, aku harus terbiasa dengan keadaan seperti ini, kalau bukan karena semangat dari diriku sendiri, siapa lagi yang akan menyemangatiku setelah kedua orang tuaku, aku sadar, sekarang aku tidak tinggal seatap dengan teman-teman seperjuanganku. Hingga hari terakhir masa ujian semester 2, aku hanya bisa berdoa dan bertawakkal sepada Allah atas apa-apa yang sudah aku usahakan. Dan Alhamdulillah, hanya berselang beberapa hari saja pengumuman nilai akhirnya keluar. Itu berarti sekarang aku sudah berada di semester 3, tapi kuliah online tidak langsung mulai.

Jeda sekitar 2 bulan, aku manfaatkan untuk mengikuti kajian-kajian online, berkumpul bareng teman-teman masa SMA, juga silaturrahmi bersama keluargaku. Tak jarang aku mendapat panggilan meetUp bareng teman, yaa aku memenuhinya, setelah lebih dari 2 tahun kita berpisah, akhirnya bisa berkumpul kembali menceritakan pengalaman yang berbeda-beda.

Waktu terus berjalan, sambil menunggu keputusan dari kampus, aku memanfaatkan waktu libur mengikuti muhadharah online. Berharap dengan segera ada panggilan balik ke kampus Arraayah, bukan karena bosan di rumah, tapi karena rindu suasana kampus... rindu sholat berjamaah, rindu ifthor jama'iy, rindu belajar bareng, rindu halaqoh shobahiyyah, rindu 'amal jama'iy, dan rindu berebutan shaf awwal setiap waktu sholat..hehe.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline