Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung dalam pengabdian masyarakat LPPM UTM kelompok 53 dengan dosen pembimbing Muhammad Busyro Karim, S. Ag., M.Si. Memberikan pengarahan melalui sosialisasi pembuatan akuaponik sebagai alternatif budidaya ikan dan sayuran secara sederhana kepada sebagian masyarakat di desa Banjarmadu, kecamatan Karanggeneng, kabupaten Lamongan pada hari minggu tanggal 4 Juli 2021.
"Program pengabdian masyarakat UTM ini bertujuan untuk mengajak masyarakat desa Banjarmadu untuk tetap melakukan kegiatan produktif di rumah pada masa pandemi covid-19, dikarenakan pembuatan akuaponik tidak membutuhkan banyak tempat untuk media budidaya. Selain itu perawatan pada Akuaponik terbilang cukup mudah sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam merawat dan memanfaatkan akuaponik tersebut" ungkap M. Rifiyal Ka'bah selaku koordinator desa.
Menurutnya, metode budidaya akuaponik ini sangat cocok digunakan oleh masyarakat pada masa pandemi covid-19 saat ini, agar tetap produktif dalam aktifitas sehari-hari. Serta hasil dari budidaya ikan dan sayuran melalui akuaponik juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang aman untuk dikonsumi, karena sayuran yang dibudidayakan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
Adapun lokasi kegiatan sosialisasi dilakukan di RT 03, RW 03 Desa Banjarmadu oleh anggota pengabdian masyarakat UTM dengan mendatangi satu persatu rumah dari sebagian masyarakat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah ditemukan di lingkungan masyarakat yaitu berupa ember plastik dan gelas air mineral bekas, menjadikan akuaponik yang dibuat bersifat sederhana tapi memberikan banyak manfaat bagi masyarakat yang menggunakannya.
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa dari pengabdian masyarakat UTM ini disambut positif oleh masyarakat desa Banjarmadu.
Terbukti dari antusias masyarakat yang penasaran dengan cara kerja dan pembuatan akuaponik tersebut melalui pertanyaan serta tanggapan yang disampaikan masyarakat pada saat sosialisasi berlangsung.
Ali Zudianto selaku kepala desa Banjarmadu mengungkapkan bahwa "kegiatan ini sangat membantu masyarakat desa Banjarmadu agar tetap produktif di rumah pada saat pandemi. Selain itu, dengan keberadaan akuaponik ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat desa Banjarmadu yang tidak memiliki lahan yang luas untuk budidaya ikan dan sayuran".
Melalui program ini mahasiswa berharap agar masyarakat desa Banjarmadu tetap merawat Akuaponik yang diberikan, serta dapat mengembangkannya sebagai salah satu sumber penghasilan untuk membantu perekonomian di masa pandemi covid-19 dan setelahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H