Lumajang-Jawa Timur (02/08/2024) Mahasiswa KKN Tematik UNEJ Membangun Desa Kelompok 274 berhasil mengadakan sosialisasi pembuatan briket dari batok kelapa dan serbuk kayu yang memiliki potensi melimpah di lahan pertanian Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mengedukasi warga serta karang taruna Desa Gesang tentang proses pembuatan briket sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Kegiatan tersebut mencakup pemberian materi mengenai briket dan manfaatnya bagi lingkungan serta demonstrasi langkah-langkah praktis dalam memanfaatkan limbah batok kelapa dan serbuk kayu menjadi briket arang. Anggota karang taruna dipilih sebagai fokus utama karena para anggota berperan dalam mengelola usaha angkringan desa yang nantinya memanfaatkan briket sebagai bahan bakar dalam mengolah beberapa menu.
Gesang termasuk desa yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya pohon kelapa. Buah kelapa banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi batok kelapa yang tidak terpakai akan menjadi limbah yang terus menumpuk jika tidak diolah dan dibiarkan begitu saja. Berdasarkan hal tersebut tercetus ide dari mahasiswa KKN Unej kelompok 274 untuk mengadakan sosialisasi dan pengelolaan batok kelapa serta serbuk kayu menjadi bahan bakar alternatif yaitu briket arang. Briket yang dihasilkan diharapkan dapat mengurangi ketergantuntan masyarakat terhadap bahan bakar fosil dan membantu mengurangi volume sampah organik yang ada di desa tersebut.
Acara sosialisasi berlangsung di Balai Desa Gesang, Kecamatan Tempeh, yang menjadi pusat kegiatan masyarakat desa. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari Jumat, 2 Agustus 2024 pukul 18.30 malam. Acara sosialisasi berjalan dengan lancar dan mendapat sambutan positif dari peserta. Diharapkan, dengan adanya pengetahuan ini, masyarakat Desa Gesang dapat lebih mandiri dalam mengelola limbah mereka, serta meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan briket sebagai bahan bakar alternatif.
Alifia Khanza berpendapat bahwa inovasi ini bukan hanya sebuah proyek singkat, tetapi bagian dari upaya jangka panjang untuk menciptakan desa yang lebih bersih, sehat, dan mandiri. Dengan arang briket sebagai solusi energi terbarukan, Desa Gesang bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
"Kami optimis bahwa melalui program pelatihan ini, mahasiswa dapat memberikan dampak positif yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Dengan semangat kebersamaan dan inovasi, perubahan menuju lingkungan yang lebih baik bukan lagi mimpi, tetapi kenyataan yang sedang diwujudkan," harapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H