Lihat ke Halaman Asli

Ulfiana Nanda

Mahasiswa

Mahasiswa KKN-BBK 2 UNAIR Desa Tempursari, Madiun: Beri Sosialisasi Pemilahan Sampah dan Bank Sampah

Diperbarui: 10 Agustus 2023   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Universitas Airlangga menerjunkan mahasiswanya dari seluruh fakultas dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) ke-2 pada tanggal 11 Juli 2023. KKN-BBK 2 tersebar di berbagai Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, di antaranya Surabaya, Madura, Gresik, Lamongan, Kediri, Madiun, Jember, dan Banyuwangi. Adapun salah satu kelompok diterjunkan di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Kelompok ini terdiri dari 7 mahasiswa dengan dengan fakultas dan prodi yang berbeda. Setiap kelompok diharapkan memberikan program kerja yang terstruktur dan dapat membantu permasalahan yang terdapat di desa, terutama permasalahan kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan. Ada pun program kerja tersebut juga harus mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDGs) dengan pengawasan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga.

Salah satu program kerja yang dilakukan adalah program pada bidang lingkungan, yakni upaya meminimalisir permasalahan sampah dengan program sosialisasi pemilahan sampah dan bank sampah di Desa Tempursari. Sampah merupakan isu yang penting untuk diperhatikan oleh berbagai pihak. Salah satu permasalahan sampah di Desa Tempursari adalah belum sepenuhnya memiliki tempat sampah di depan rumahnya, bahkan membakarnya di pekarangan sehingga dapat mencemari lingkungan. Selain itu, kesadaran masyarakat mengenai pemilahan sampah juga masih minim. Program ini juga dilandaskan pada permintaan Kepala Desa Tempursari dalam rangka penanganan banjir di daerah tersebut, dimana persoalan banjir selalu hadir setiap musim penghujan.

Program ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2023 dengan penyuluhan kepada Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Tempursari. Penyuluhan dilakukan dengan beberapa materi, di antaranya pemilahan berdasarkan jenis-jenis sampah (organik, non-organik, B3), tujuan  dan sistem kerja bank sampah, serta perilaku zero-waste. Sosialisasi dilakukan setelah acara ibu-ibu PKK usai, dan dilanjutkan dengan pembagian doorprize, penyebaran kuesioner, dan pengukuran tekanan darah gratis. Pembagian doorprize dan pengukuran tensi gratis selain untuk berbagi berkah bersama, juga dilakukan untuk meningkatkan antusiasme ibu-ibu PKK. Penyebaran kuesioner juga dilakukan untuk mendapatkan feedback dari ibu-ibu PKK terhadap sosialisasi yang dipaparkan.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Indikator keberhasilan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan mampu memahami cara pengelolaan sampah domestik dengan baik dan berkelanjutan, serta ketersediaan ibu-ibu PKK untuk melakukan integrasi program bank sampah di Desa Tempursari. Sosialisasi pemilahan sampah dan bank sampah berhasil mendapat respon positif dari peserta, menunjukkan adanya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Meskipun sosialisasi ini berhasil, tantangan kesadaran warga dalam memilah sampah dan keterlibatan mereka dalam program pemilahan sampah dan bank sampah tetap perlu diatasi. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kerjasama aktif antara pengurus desa dengan warga, serta pembangunan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan tanggung jawab bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline