Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Generasi Moderat dengan Transformasi Kurikulum PAI di Era Merdeka Belajar

Diperbarui: 5 Juli 2024   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era disrupsi informasi dan globalisasi saat ini, pendidikan berperan penting dalam menumbuhkan generasi muda yang berkarakter tangguh dan moderat. Kurikulum Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran penting di sekolah perlu ditransformasikan untuk menjawab tantangan zaman dan sejalan dengan kebijakan pembelajaran otonom yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi.

Kurikulum PAI moderat di era merdeka belajar menekankan pada pengembangan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, sesuai dengan prinsip moderasi beragama yang dicanangkan pemerintah. Hal ini dicapai melalui pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa yang mendorong siswa berpikir kritis, kreatif dan analitis untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam.

Menuju Transformasi Kurikulum PAI Moderat

Transformasi kurikulum PAI moderat berarti tidak hanya mengubah materi  tetapi juga paradigma pembelajaran. Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan generasi umat Islam yang moderat, toleran, dan berakhlak mulia. Di bawah ini adalah beberapa prinsip utama dalam transformasi kurikulum PAI tingkat menengah.

  • Penekanan pada pemahaman kontekstual. Maksudnya materi PAI tidak hanya sekedar hafalan namun juga berkaitan dengan konteks kehidupan sehari-hari dan permasalahan kekinian. Tujuannya adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan menerapkan nilai-nilai Islam dalam berbagai situasi dan konteks.
  • Pengembangan Soft Skill. Yaitu kurikulum PAI moderat tidak hanya berfokus pada aspek kognitif saja, namun juga mengembangkan soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Hal ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang mampu beradaptasi dan menghadapi berbagai tantangan masa depan.
  •  Pemanfaatan Teknologi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diintegrasikan ke dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa serta memperluas akses terhadap berbagai sumber belajar.
  • Penguatan peran guru. Yaitu guru PAI harus memiliki kompetensi yang sesuai untuk menerapkan kurikulum yang moderat. Hal ini dapat dicapai melalui pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan.

Tantangan dan Solusi Transformasi Kurikulum PAI Moderat

 Berikut beberapa tantangan dan solusinya.

  • Perubahan pola pikir guru. Maka dari itu guru PAI harus beradaptasi dengan paradigma baru pembelajaran  yang berpusat pada siswa. Hal ini memerlukan pelatihan dan dukungan intensif.
  • Ketersediaan sumber daya, yaitu implementasi kurikulum PAI moderat memerlukan sumber daya yang memadai, antara lain: modul pendidikan, platform pembelajaran online, infrastruktur ICT.
  • Penilaian pembelajaran. Yaitu penilaian pada kurikulum PAI moderat tidak hanya mengukur aspek kognitif saja, namun juga aspek emosional dan psikomotorik. Hal ini memerlukan pengembangan alat penilaian yang komprehensif.

 Dari beberapa tantangan di atas maka dapat ditemukan solusi sebagai berikut:

  • Pelatihan dan bimbingan guru. Kemendikbudristek sebaiknya menyelenggarakan pelatihan dan bimbingan berkelanjutan bagi guru PAI  untuk meningkatkan kemampuannya dalam menerapkan kurikulum tingkat menengah.
  • Pengembangan sumber daya. Sebaiknya kemendikbudristek bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan sumber daya yang diperlukan untuk implementasi kurikulum PAI moderat.
  • Penelitian dan pengembangan. Hal ini harus dilakukan untuk mengembangkan perangkat penilaian yang konsisten dengan kurikulum PAI tingkat menengah secara keseluruhan.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline