Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa yang Berakhlak

Diperbarui: 9 Mei 2016   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh :Ulfia Puspita

Mahasiswa merupakan Sumber  Daya Manusia yang dipersiapkan untuk mengabdi bagi bangsa dan negara, mereka menempuh studi di Perguruan Tinggi bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh di masyarakat. Dalam menuntut dan mengembangkan ilmu di perguruan tinggi, tentu mahasiswa juga terikat dengan peraturan-peraturan yang diterapkan di perguruan tinggi. Mahasiswa mampu menyesuaikan perilaku (akhlak) sesuai dengan peraturan yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis dalam sebuah tata tertib perguruan tinggi, tetapi juga meliputi adat kebiasaan (moral) serta tidak lepas pula dari segi etika dan agama.

Akhlak mahasiswa jika ditinjau dari segi agama tidak terlepas dari Al-qur’an sebagai sumber  agama islam. Jadi ukuran baik buruknya akhlak berlandaskan sumber islam tersebut. Serta jika ditinjau dari etika akhlak dapat dinilai dengan akal pikiran, maksudnya sesuatu perbuatan dapat dinilai baik buruknya oleh akal pikiran, akal pikiran menilai baik buruk berdasarkan pengalaman yang dialami. Kemudian diolah menurut kemampuan pengetahuannya, akal pikiran hanya bisa menilai secara spekulatif dan objektif. Sedangkan akhlak jika ditinjau dari segi moral, baik buruknya suatu akhlak atau perbuatan tergantung pada budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat (nilai adat). [1] Maksudnya penilaian terhadap baik buruknya seseorang tergantung masyarakat yang  menilai, apakah sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat atau tidak, tetapi hal ini sangat relatif mengingat budaya dan nilai-nilai antara suatu kelompok masyarakat dengan masyarakat lain berbeda.

Dari uraian yang telah dipaparkan, maka jelaslah bahwa penilaian baik buruknya akhlak jika dipandang dari segi etika dan moral bersifat spekulatif, sedangkan jika ditinjau dari segi agama ukuran baik buruknya akhlak bersifat pasti. Akhlak mahasiswa harus sesuai dengan apa yang ada dalam sumber  pokok agama islam. Namun akhlak mahasiswa juga tidak terlepas dari etika dan moral yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat.

Sumber :

[1] Prof. DR. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A, Kuliah Akhlak,(Yogyakarta,LPPI,2009)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline