Lihat ke Halaman Asli

How to Enrich Brain

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Makanya, mikir pakai otak.....................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Seringkah Anda mendengar kata- kata tersebut? Sungguh menyakitkan, bukan? Nah, makanya agar tidak dihujam perkataan tersebut, otak harus diberdayakan dengan baik.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia dikaruniai cipta, rasa, dan karsa yang semuanya itu dikoordinasi oleh otak. Otak adalah pusat pengelolaan informasi, penghubung dan pemikiran, emosi, juga aksi. Setiap otak manusia berkembang secara unik. Cara yang baik untuk menghormati keunikan dan perbedaan adalah dengan mempertimbangkan gaya pembelajaran. Anak memakai berbagai gaya dalam belajar, tetapi gaya yang paling disukai akan tetap ada.

Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : otak kanan, otak kiri, dan otak tengah. Aktivasi Otak tengah tengah  merupakan suatu penemuan fenomenal dalam pendidikan anak yang baru- baru ini dikembangkan di Indonesia. Seorang anak yang telah diaktivasi otak tengahnya akan memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan anak yang otak tengahnya belum di aktivasi. Kemampuan ini bahkan sering kali dipertontonkan secara menakjubkan dalam program hiburan sulap, misalnya ‘melihat’ kartu dengan mata ditutup. Aktivasi otak tengah ini  banyak mempergunakan gelombang otak Alpha. Gelombang otak Alpha adalah gelombang otak yang muncul dominan pada saat dalam keadaan relax dan paling kreatif. Gelombang otak ini biasanya dominan pada saat bangun tidur, atau dalam keadaan relax di toilet, atau bahkan sedang berendam di air panas. Otak tengah yang teraktivasi memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar. Hal ini membuat pemiliknya mampu melihat benda dalam keadaan mata tertutup.

Otak manusia dapat diperkaya dengan cara memperkaya lingkungan. Untuk memperkaya lingkungan dapat dilakukan dengan kegiatan seperti menciptakan lingkungan yang multisensori. Menambahkan poster, aroma, musik, dan aktivitas-aktivitas yang relevan. Meningkatkan interaksi sosial dan kerja kelompok serta berpindah ke lokasi yang baru sesering mungkin. Memperkaya otak juga dapat melalui pengayaan, memperhatikan nutrisi otak, mengembangkan hobi baru, melakukan hal yang menantang, meneladani seorang ahli yang menarik minat, bergabung dengan kegiatan sosial- budaya yang baru, dan mengambil kursus yang tidak pernah dipikirkan.

Saat ini sekolah- sekolah semakin aktif dalam menciptakan berbagai macam lingkungan yang diperkaya yang sesuai bagi otak siswa. Pembelajaran langsung dalam dunia nyata saat ini terlihat memberi inspirasi seperti kunjungan lapangan (field studi), studi pustaka, lingkungan di sekitar rumah, taman, latihan langsung, reli, pertemuan khusus atau berlibur. Semua ini bervariasi dan dapat memperkaya otak yang terjadi secara alamiah dalam kehidupan.

Untuk mengoptimalkan pembelajaran bukan hanya lingkungan yang diperkaya, tetapi otak membutuhkan umpan balik. Umpan balik memang sangat penting, tetapi tidak harus berasal dari guru. Beberapa aktivitas yang dapat menciptakan umpan balik antara lain, menciptakan model kelas, menggunakan permainan dalam pembelajaran, menciptakan sesuatu yang baru dalam kelas.

Oleh karena itu, manusia harus mampu memberdayakan dan memperkaya otak yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya. Apabila otak sering diberdayakan tentunya akan terasah dengan baik, sehingga manusia mampu mengoptimalkan otak dengan baik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline