Sains merupakan cara agar kita dapat memahami dan menjelaskan alam semesta di sekitar kita melalui observasi, eksperimen, dan analisis. Sains membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait bagaimana sesuatu bekerja, mengapa hal itu terjadi, dan apa yang dapat kita pelajari darinya. Mempelajari sains berdasarkan teori tentu sangat membosankan. Oleh sebab itu, agar cara belajar sainsmu menjadi lebih seru kamu bisa melakukan eksperimen sederhana berikut ini.
Membuat Lampu Lava
Lampu lava atau lava lamp ditemukan pada tahun 1960-an oleh Edward Craven Walker, seorang akuntan berkebangsaan Inggris. Lampu lava merupakan salah satu eksperimen sains yang digunakan untuk mempelajari kepadatan dan polaritas. Secara sederhana, kepadatan menggambarkan seberapa kompak atau terkonsentrasinya suatu benda. Misalnya, kamu memiliki sebuah kotak besar dan kecil, namun keduanya memiliki berat yang sama. Artinya kotak kecil mempunyai massa jenis lebih tinggi dibandingkan kotak besar karena massanya lebih banyak. Massa jenis juga menentukan apakah suatu benda akan terapung atau tenggelam di dalam zat lain.
Polaritas merujuk pada sejauh mana suatu molekul memiliki muatan listrik yang tidak seimbang, menciptakan kutub positif dan negatif. Hal ini juga menentukan bagaimana atom terikat satu sama lain. Simak video berikut agar kamu tahu bagaimana cara untuk membuat lampu lava.
Nah, itulah salah satu eksperimen sains sederhana yang membuat belajar jadi lebih menyenangkan. Selain contoh di atas, masih banyak eksperimen-eksperimen sains lainnya yang tak kalah seru. Yuk jelajahi dunia sains lebih luas, siapa tahu kelak kamu akan menemukan sebuah penemuan yang lebih menarik lainnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H