Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

Diperbarui: 20 Desember 2024   02:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendidikan Islam dan Mobilitas Sosial

Secara umum, pendidikan adalah upaya yang disengaja untuk membujuk orang lain baik individu, organisasi, atau komunitas untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh mereka yang mempraktikkannya. Pendidikan adalah proses, teknik, dan tindakan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam upaya membantu mereka berkembang melalui pelatihan dan pengajaran. Salah satu pilar utama pembangunan pendidikan di Indonesia adalah pendidikan. Pada hakikatnya, pendidikan adalah usaha seumur hidup untuk mengembangkan kepribadian dan bakat dalam satu kesatuan yang dinamis, harmonis, dan organik, baik di dalam maupun di luar kelas. Agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungan atau masyarakat, maka pendidikan merupakan usaha yang disengaja untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.

Ada beberapa pendapat tentang fungsi pendidikan. Menurut Brom dan Selznick, fungsi pendidikan meliputi: 1) tansmisi kebudayaan; 2) memilih dan mengajarkan peran sosial; 3) integrasi sosial; 4) inovasi sosial; 5) mengembangkan kepribadian anak.

Transmisi kebudayaan

Dua jenis transmisi kebudayaan masyarakat kepada anak terdiri dari a) transmisi pengetahuan dan ketrampilan; dan b) transmisi pandangan nilai dan norma. Kategori ini mencakup pengetahuan tentang bahasa, sistem matematika, pengetahuan alam dan sosial, serta kemajuan teknologi. Transmisi kebudayaan mencakup lebih dari sekedar mengajarkan anak-anak teknik belajar, juga mencakup kreativitas dan penciptaan.

Memilih dan mengajarkan peran sosial

Masyarakat kita telah belajar tentang spesialisasi dan deferensiasi pekerjaan. Dengan berkembangnya spesialisasi dan deferensiasi pekerjaan ini, beberapa masalah muncul. Pertama, masyarakat harus memberikan fasilitas untuk mengajarkan berbagai spesialisasi ini; kedua, masyarakat harus memastikan bahwa jumlah orang yang mempunyai spesialisasi itu seimbang dengan kebutuhan; dan ketiga, masyarakat harus membuat mekanisme yang mampu menyerasikan bakat dan kemampuan individu dengan tuntutan spesialisasi. Sekolah kejuruan didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang berspesialisasi ini.

Integrasi sosial

Salah satu tujuan pendidikan sekolah yang paling penting adalah memastikan integrasi sosial dalam masyarakat yang heterogen dan pluralistik. Bahaya yang ditimbulkan oleh perbedaan budaya, suku, dan bahasa ini di Indonesia sangat besar. Karena itu, menjadi integrasi sosial adalah tujuan utama pendidikan.

Inovasi sosial

Pada perguruan tinggi, fungsi inovasi sosial ini lebih jelas melalui kegiatan penelitian. Studi ini menemukan inovasi baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mengubah masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline