Lihat ke Halaman Asli

Ulfa Maulia

MAHASISWI D2 PGMI IAIN JEMBER

Filsafat Pendidikan (Aliran Eksentensialisme beserta Tokoh-tokohnya)

Diperbarui: 2 Mei 2020   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pembahasan untuk pertemuan ini yakni aliran eksentensialisme beserta tokoh-tokohnya mari kita bahas dengan tuntas.

1. Aliraneksentensialisme berasal dari bahasa latin yakni kata esk yang berarti luar dan sistensi berarti berdiri dan membuat. Jadi eksentensialisme adalah menekankan tentang keberadaan. 

Adapun  Sebagai aliran filsafat pendidikan, Eksistensialisme tergolong berani berpegang pada kebebasan dirinya. Serta menolak untuk mengikuti aliran, keyakinan, sistem. Eksistensialisme menyadarkan bahwasannya manusia terbelenggu dengan aktifitas teknologi yang membuat mereka kehilangan hakikat hidupnya sebagai manusia atau mahluk yang bereksistensi dengan alam dan lingkungan sekitar bukan hanya dengan semua tetapi serba instant.

Adapun Tujuan  eksistensialisme adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri dengan memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan. Serta adapula
Tujuan dalam pendidikan filsafat ini bisa dijadikan sebuah dasar pijakan dalam belajar mengajar dikelas karena manusia adalah individu yg bebas.

2. Adapula tokoh-tokoh aliran eksentensialisme yakni:
- Jean Paul sartre
berpendapat bahwasanya eksentensi sebelum esensi.

- Martin Buber
Ia memiliki sebuah pemikiran yang berpusat pada perbedaan aku-itu dan aku-engkau. Itulah pemikiran dari Martin Buber.

-Martin Heidegger
Adanya keberadaan itu terlihat karena pada eksentensisnya.

-Karl Jaspers
Pokok persoalan tentang filsafat yaitu bagaimana dapat menangkap ada atupun keberadaan. Sedangkan menurut Jaspers yakni aliran eksentensialisme ada bukanlah hal yang objektif yang mengharuskan orang mencarinya dengan susah payah sehingga harus melalui beberapa tahap.

-Gabriel Marcel
Ia memutuskan filsafatnya seperti jasper kepada sebuah persoalan wujud. Dengan tema yang sesuai bagi filsafatnya adalah predigmen yaitu kedudukan yang sulit manusiayang ringan untuk menjawab sebuah pertanyaan besar seperti siapa aku serta apa wujud itu?

-Paul Tallch
Ia menganggap bahwa eksentensialisme itu mungkin sebagai suatu elemen yang dimana dalam keseluruhan yang lebih besar. Sehingga sebagai elemen fisi dalam struktur keadaan serta keadaan dalam kebaikan yang telah diciptakannya.
Sekian untuk pembahasan saat ini

Mohon maaf apabila ada kesalahan dan semoga bermanfaat

Sekian terimakasih

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline