Lihat ke Halaman Asli

Disisimu Kutemukan Kedamaian Jiwa..

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pukul 03.00 pagi kami mulai tertatih di tengah keheningan, menyusuri jalanan yang tampak sepi dari keramaian.

hempasan angin menyapu tubuh yang sudah tua renta ini. Perjalanan yang kami ambil tidaklah mudah, setiap harinya ada saja kerikil kerikil tajam yang siap menghadang kami. Tapi aku tidak akan pernah mengeluh. Karena aku mempunyai seseorang yang selalu menemaniku kemana pun aku pergi.

Dialah istriku...

Dialah penyemangat hidupku, teman hidupku yang selalu setia sampai saat ini. Meskipun tubuh ini tak lagi kekar, tak lagi mapan seperti dulu. Tapi dia selalu menemaniku didunia yang penuh dengan kemunafikan.

Kategarannya, kesabarannya membuat aku mengerti tentang arti kata cinta.

Sudah berjam jam kami berjalan, dengan berbekal air seadanya. Berharap di tempat tujuan kami, kami bisa mendapatkan sedikit rizki. Kami bukanlah kaum marjinal, kami hanyalah pelengkap dalam dunia ini.

Pukul 07.00 pagi ini, kami tiba di tempat dimana kami menghabiskan sisa sisa kehidupan. Memandang keramaian kota yang dipenuhi dengan sifat sifat akan kerakusan dunia. Tapi disini aku mengerti makna dari kehidupanku, Aku bahagia berada disini sekarang, karena aku memiliki seseorang yang begitu mencintaiku setulus jiwa raganya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline