Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari sabtu, 26 Oktober 2013. Saya mendapatkan mata kuliah olimpisme untu pertemuan ke-8. Pada pertemuan ini saya mendapatkan ilmu yang berharga mengenai “Penanaman OlimpismeUntukMembangun SemangatPerubahan”.

Apa sih perubahan itu?

ØFisik

èJika dilihat dari segi fisik, perubahan yang di maksud merupakan pergeseran atau pertambahan ukuran, berat, dan tinggi ( metamorfosa)

ØPsikologis

èDari segi psikologis, perubahan merupakan suatu bentuk kelakuan yang berbeda dari yang biasa kita lakukan. Perubahan itu bisa buruk namun bisa juga menjadi perubahan yang baik.

Perubahan Terjadi Secara Global & Menyeluruh /mendunia

Ternyata banyak sekali perubahan yang terjadi, hal ini dapat di lihat dari:

1.Sektor ekonomi

èPerubahan yang di alami pada sektor ekonomi, diantaranya terjadi:pasar global,informasi sebagai komoditi, kompetisi, privatisasi

2.Teknologi

èPerubahan yang di alami pada bidang teknologi, diantaranya terjadi : miniaturisasi, digitalisasi, otomatisasi, aplikasi, perkembangan basis data

3.Politik

èPerubahan yang di alami pada bidang politik, di antaranya terjadi : demokratisasi, tekanan negara maju, kekuasaan negara vs individu

4.Sosial Budaya

èPerubahan yang di alami pada bidang sosial budaya dapat terlihat jelas dari nilai-nilai bermasyarakat,budaya global, dan peran informasi.

Perubahan itu “Pasti & Harus Diantisipasi“

Perubahan terjadi setiap saat pada setiap “aspek kehidupan” (manusia,organisasi,perusahaan, bangsa,negara, alam) dan “berlangsung secara alamiah”. Perubahan bersifat “pasti” dan tidak bisa dihindari/ ditolak, hanya dapat disikapi dan diantisipasi. Setiap perubahan akan berdampak + (peluang baru) sekaligus – (tekanan, kehilangan, tersingkir) pada tatanan yang ada.

Pandangan Mendasar Tentang Bagaimana Menyikapi Perubahan

“Kekuatan Otak” (brain power) kini lebih berperan daripada “Kekuatan Otot” (brute power)

Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari “kekayaan alam” tetapi dari “kekayaan pola pikir” (Jhon Schuly).

Sebenarnya idak ada negara/perusahaan yang “bangkrut”, yang ada adalah “tersingkir” atau kalah bersaing(Peter Drucker).

“Know more” kini lebih berperan dari pada “have more”(Brian Tracy).

Peringatan Orang-Orang Bijak Dalam Menyikapi Perubahan

oCharles Darwin (1859):

“Bukan dari ukuran besar ataupun kecil yang akan mampu bertahan, melainkan dari yang mampu lebih cepat beradaptasi.

oCharles Handy (1997):

“Kita akan membuat kesalahan bila kitaberanggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan.

oMichael Hammer (1997):

“Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa depan.

“ Intinya Perubahan adalah sebuah tuntutan… “

Sikap Manusia Dalam Menghadapin Perubahan

1.Antisipatif

èKesadaran diri,direncanakan dengan baik, orientasi jangka panjang,lebih nyaman, hasil yang dicapai maksimal

2.Reaktif

èRespon spontan karena tuntutan,perencanaan mendadak, orientasi jangka pendek, stress,hasil yang dicapai minimal-optimal

3.Terpaksa (Situasi krisis)

èTerpaksa dilakukan,manajemen krisis,orientasi penyelamatan,chaos/depresi,hasil yang di Capai minimal

Dampak Negara Yang Tidak Mengikuti Perkembangan Zaman

Tertinggal dan cenderung banyak kemiskinan

Tidak mampu bersaing & bergantung pada negara lain

Tingkat ekonomi dan sosial masyarakat merosot

Kurang memiliki peran di dunia Internasional

Tingkat kompetensi sumberdaya manusia rendah

Miskin prestasi, kreatif dan inovasi

Olympism, Bila Tertanam Pada Diri Manusia AkanMembangkitkan Semangat Untuk Terus Berubah (pembelajar).

Olympism adalahdasar fundamentaldan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikankeseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani(kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika yang

Tujuan Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahanapembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalamusahamembangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakankegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi

Everybody thinks ofchanging the world,

but nobody thinks ofchanging him / herself




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline