Lihat ke Halaman Asli

Stereotip dan Prasangka Sangat Berpengaruh dalam Komunikasi?

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Stereotip dan prasangka merupakan konsep yang saling terkait dan lazimnya terjadi bersama sama. Seseorang yang mempunyai stereotip terhadap suatu kelompok juga cenderung mempunyai prasangka mengenai kelompok tersebut. Patut dicatat bahwa baik stereotip ataupun prasangka. Keduanya merupakan sesuatu yang dipelajari. Kedua hal tersebut juga mempunyai hubungan erat dan saling mempengaruhi dengan komonikasi antar budaya.

Perbedaan antara stereotip dan prasangka adalah stereotip merupakan suatu keyakinan, sementara prasangka merupakan sikap. Prasangka dapat mencakup gabungan yang menyeluruh dan saling berkaitan dari sejumblah keyakinan. Seperti halnya stereotip, prasangka juga bermacam-macam dilihat dari segi arah dan intensitasnya, meskipun prasangka lazimnya lebih menekankan unsur negatif, namun prasangka juga dapat bersifat positive.

Misalnya, sikap tidak suka terhadap sekelompok orang, sering kali ada hubungannya dengan sikap menyukai terhadap sekelompok orang lainya, atau sebaliknya. Dilihat dari segi intesitasnya, beberapa orang dapat mempunyai prasangka yang lebih kuat kadarnya dibadingkan dengan orang lainya. Dikaitkan dengan arahnya maka prasangka positif atau negative dapat dipandang sebagai suatu continuum, dari kadar atau tingkatan yang paling rendah sampai ke yang paling tinggi intensitasnya. Dalam hal ini stereotip dan prasangka mempunyai korelasi yang erat. Stereotip yang keras juga akan mengahasilkan prasangka yang keras.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline