Lihat ke Halaman Asli

Ulfa Anaria

Lulusan baru dalam bidang Hukum

Mengenal Aktivisme Lewat Acara Activist Fair 2022

Diperbarui: 30 Juni 2022   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Activist Fair merupakan salah satu acara yang diselenggarakan oleh Divisi Event & Champaign Amnesty International Chapter Universitas Diponegoro. Acara tersebut terselenggara selama dua hari, yakni 25 s.d. 26 Juni 2022, bertempat di Serikat Dagang Kopi Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah. 

Acara yang cukup menarik dengan mengangkat tema Activist Fair: Aktivis adalah Kita. Salah satu panitia menyatakan bahwa, "acara tersebut merupakan pameran hak asasi manusia yang mengangkat isu aktivis dan aktivisme di Indonesia, khususnya di Kota Semarang. 

Bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas mengenai aktivis dan dunia aktivisme. Selama ini, aktivis dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat, karena dianggap pengganggu. Pada sisi lain, sering kita temui berita mengenai penangkapan aktivis yang melakukan aksi dan demonstrasi." 

Tentu, menjadi aktivis memiliki tantangan tersendiri di dalam masyarakat. Sehingga, rangkaian acara yang dimuat berupa diskusi dengan para aktivis yang ada di Semarang, sharing session, pagelaran panggung ekspresi, live music, dan pameran mengenai aktivisme serta pelanggaran Hak Asasi Manusia. Lalu, apa itu aktivis, aktivisme, dan kenapa kita perlu mengetahuinya?

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivis diartikan sebagai seseorang yang menggerakkan (demonstrasi dan sebagainya). Seorang aktivis bisa dari kalangan apa saja dan siapa saja, selama mereka melakukan pergerakan untuk mendorong pelaksanaan sesuatu. 

Aktivis merupakan seorang yang mempromosikan nilai-nilai dan institusi sosial, yang dianggap baik dan berguna bagi kehidupan sosial. Sedangkan, aktivisme sendiri merupakan kegiatan (para) aktivis. Kata isme merupakan suatu paham atau doktrin, sehingga aktivisme secara luas diartikan sebagai upaya untuk mengemukakan permasalahan dan menuntut sebuah perubahan atau pembaharuan. 

Dunia aktivisme tidak jauh dari hak asasi manusia, karena pada dasarnya seorang aktivis merupakan penggerak yang memperjuangkan hak asasi manusia, baik itu hak ekosob dan hak sipol.

Perlunya mengetahui aktivisme adalah lebih pada saling menghargai terhadap kepentingan masing-masing, karena pandangan sebagian masyarakat aktivis sering dianggap pengganggu. Sebenarnya, seorang aktivis adalah orang yang memiliki kepekaan sosial, politik dan lingkungan. 

Mereka yang menganggap suatu hal yang salah dan berimbas pada masyarakat secara luas perlu untuk dibenahi. Pada kondisi lapangan, seorang aktivis sering kali mengalami pelanggaran hak atas kebebasan dirinya untuk berekspresi. 

Hal tersebut tentu salah, karena negara demokrasi seharusnya memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyuarakan pendapat. Lebih parahnya, seorang aktivis mendapat penolakan dan kekerasan yang mana hal ini juga melanggar hak asasi manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline