Lihat ke Halaman Asli

Daur Ulang dalam Penanaman Karakter

Diperbarui: 31 Agustus 2022   08:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri 

dokpri 

Dalam dunia pendidikan, pendidikan karakter wajib untuk dibiasakan. Agar ilmu yang diperoleh siswa dapat dimanfaatkan dengan baik dalam kehidupannya sehari-hari. Bagaimana jika seorang siswa tidak memiliki karakter yang baik? Yang ada adalah siswa tersebut hanya akan memanfaatkan ilmunya untuk dirinya sendiri, misalnya : dia memperkaya dirinya untuk memperoleh kesejahteraan hidupnya, padahal di sekitarnya ada warga yang membutuhkan uluran tangannya. Jika seseorang memiliki karakter yang baik, semakin tinggi ilmunya akan semakin rendah hati, seperti layaknya ilmu padi, semakin berisi akan semakin merunduk.

Pendidikan karakter adalah pendidikan tentang nilai, budi pekerti, moral, dan watak. Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan untuk memberikan keputusan tentang baik dan buruk, sikap keteladanan serta contoh perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah, contoh pembiasaan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan beragam kegiatan, antara lain : literasi, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pembelajaran di kelas, pembiasaan praktik baik, serta penerapan tata tertib di sekolah.

Angin yang begitu kencang ditambah cuaca panas berawan sering menimbulkan tumpukan sampah. Terlebih jika sampahnya adalah sampah berbahan plastik. Oleh karena itu, di sekolah kami SDN Sumberejo 1 Ngasem Kabupaten Kediri mengadakan suatu acara "Pagelaran Busana Daur Ulang". Acara ini diadakan dengan harapan bahwa siswa akan lebih menyayangi lingkungan. Sampah plastik yang biasanya berasal dari bekas bungkus makanan dapat dikreasikan menjadi beragam busana yang menarik. Dengan diadakan acara ini, diharapkan para siswa bersama walimurid tidak hanya akan membersihkan sampah plastik dengan membakarnya saja, namun dapat membuat sampah plastik menjadi barang yang lebih berguna bahkan bernilai jual tinggi. Karena asap sampah plastik yang dibakar akan menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan). Selain itu, proses pembakaran itu juga dapat menghasilkan fosgen atau gas beracun berbahaya.

Acara "Pagelaran Busana Daur Ulang" ini nyatanya dapat menghasilkan beragam karya busana yang indah hasil kreasi walimurid kami. Sebagai bentuk pernghargaan atas jerih payah walimurid beserta siswa, kami pihak sekolah memberikan hadiah berupa paket peralatan tulis bagi masing-masing juara putra dan putri di setiap jenjang kelas yaitu kelas 1 sampai 6. Dengan membiasakan untuk mendaur ulang sampah, akan dapat mengajarkan siswa untuk terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Siswa juga dibiasakan untuk memilah sampah sesuai wadah tempat sampah di depan kelas masing-masing. Sampah dipilah menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik kami gunakan untuk mengajarkan siswa cara membuat pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik kami gunakan untuk membuat kerajinan seperti busana dan topi dari kantong plastik, dan dari bungkus makanan seperti yang ditampilkan siswa dalam "Pagelaran Busana Daur Ulang"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline