Lihat ke Halaman Asli

Sekalimat Pisah

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

:Untuknya yang pernah menemani merajut mimpi

.

Zaman telah menjadikan kita dungu

Terjebak dalam palung rasa yang semu

Jemariku pun telah letih merajut benang

yang kau serah dahulu

Jarum telah menisik luka di hatiku

Ngilu

.

Bukankah kau mendamba wanita bertutur madu

Berjemari lentik memukau

Wajah kemilau

Suara merdu mendayu merayu

Maka turutlah inginmu

Karena aku telah menjelma bayang lalu

: terima kasih untuk kenangan semanis tebu

Sebelum malam berlalu

Kueja selarik kata pisah padamu

: aku kamu tak harus padu

** Belajar nulis lagi ^_^

** Image source

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline