Sepucuk Surat Untuk Ayah
Ayah, hari ini aku bersiap diri untuk kembali. Dari rantau ku yang tak kunjung berhenti
Aku selalu mengabdi dan bekerja bukan untuk diri, tapi berdikari untuk institusi tempat aku berdiri
Hari demi hari aku habiskan waktu meniti karir dan harga diri. Dan akhirnya, tibalah aku untuk menetapkan hati,pulang untuk berbakti
Namun, seiring langkahku berlari, aku terhenti. Institusi tempat aku berdiri, tak mampu mengenali jati diri ini
Tapi aku lega, telah bebas karena menahan diri. Meski luka ini bernyanyi, aku akan terima sebagai konsekuensi
Ayah, jalan panjangku berliku dan aku sendiri. Aku hanya ingin pulang dan menyentuh batu nisanmu yang kokoh berdiri
Oleh : Ulan Hernawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H