Siapakah Pemilik Kota Madrid Sesungguhnya?
Kejayaan sepak bola German seakan-akan sudah selesai ketika Bayern Munchen takluk dengan agregat 5-0 oleh Real Madrid. Yang lebih memalukannya lagi takluk oleh Real Madrid di Allianz Arena 4-0, padahal sebelum pertandingannya digelar banyak prediksi yang menjagokan Munchen lolos kefinal tapi bola itu bulat yang terjadi malah sebaliknya. Begitu juga pertandingan antara Athletico Madrid dan Chelsea banyak prediksi yang menjagokan Chelsea tetapi yang lolos ke final adalah Athletico Madrid dengan score 3-1 di Stamford Bridge. Akibatnya prediksi ngawur tersebut yang diuntungkan bukanlah Madrid, Bayern Munchen, Chelsea atau Athletico Madrid tetapi bandarlah yang untung pada bursa taruhan. Hehe bagi yang suka judi bola ingat pesan pak Ustad judi itu dosa.
Derby Germany di final Liga Champions tahun kemarin sudah menjadi sejarah, sekarang adalah kejayaan dari sepak bola Spanyol itu dibuktikan dengan munculnya Derby Spanyol, bahkan derby sekota yang dikenal Derby Madrid di final Liga Champions tahun ini yang akan berlangsung pada tanggal 25 mei 2014 di Lisbon Portugal. Final Liga Champions yang mempertemukan Real Madrid vs Athletico Madrid akan berlangsung panas dan ketat. Pertandingan final ini merupakan duel adu gengsi club satu kota untuk membuktikan siapa yang menjadi rajanya Eropa. Tidak hanya itu pertandingan ini dijadikan sebagai ajang pembuktian bagi kedua club ini, siapakah sesungguhnya yang layak menjadi pemilik kota Madrid sejati. Saat pertemuan kedua tim di LA Liga Sepanyol kondisinya kota Madrid akan memanas kedua supporter akan saling serang dan pertandingan akan berjalan keras dan ketat, karena kedua club ini walau satu kota mereka mempunyai sporter yang sama-sama fanatiknya.
Melihat perjalanan Madrid di Liga Champions, berdasarkan statistik maka akan banyak yang memprediksikan bahwa Real Madrid akan mendapatkan gelar juara Liga Champions yang ke sepuluh (La Decima). Memang diakui Real Madrid miliki kapasitas pemain bintang yang handal. Cristiano Ronaldo berduet dengan Gareth Bale akan menjadi senjata yang ampuh ditambah dengan strikernya Benzema yang akan menjadi bom atom bagi Athletico Madrid.
Melihat keberhasilan Real Madrid menghancurkan mimpi sang juara tahun lalu Bayern Munchen di kandangnya sendiri Allianz Arena. Real Madrid berhasil mengoleksi 35 gol pada Liga Champions 2014. Melihat perolehan itu Real Madrid menjadi tim tersubur dalam membobol gawang lawan, terutama club yang berasal dari Bundes liga German seperti Schalke, Borusia Dortmund,dan Bayern Munchen. salah satu pemain andalanya Cristiano Ronaldo sudah mengoleksi 16 gol dan di pastikan akan menjadi topskor musim ini di ajang Liga Champions.
Walau demikian, Athletico Madrid pun tak bisa dipandang remeh. Urusan mencetak gol Athletico Madrid memang kurang beruntung dari Real Madrid. Namun lihatlah track record sepanjang musim ini. Athletico Madrid punya barisan pertahanan yang mumpuni. Dengan benteng pertahanan yang sukar untuk ditembus, Athletico Madrid pada Liga Champions 2014 adalah pemain yang kompak dan mempunyai kapasitas pemain yang merata, menurut statistik data pada musim ini Athletico tidak pernah kalah sekalipun. Athletico Madrid hanya mengalami 3 kali bermain imbang, 9 kali menang dari 12 pertandingan.
Sejarah baru Athletico Madrid untuk lolos ke Final Liga Champions harus menunggu dari tahun 1974 sampai sekarang. Pada saat itu Los Rojiblancos berhadapan dengan Die Roten yang berakhir dengan kemenangan Bayern Munchen. Pada musim ini pelatih Diego Simeone mampu memberikan angin segar dan semangat baru, terbukti di kompetisi LA Liga Spanyol mampu memimpin klasemen sementara dan di Liga Champion mampu melaju ke final, Ini menjadi catatan terbaiknya Simeone tahun ini. Athletico Madrid memiliki peluang untuk memiliki double winner dengan mengawinkan gelar LA Liga Spanyol dan Liga Champion. Athletco Madrid masih memimpin klasemen sementara LA Liga Spanyol dengan mengemas 88 poin meninggalkan Real Madrid yang berada pada peringkat ketiga. Berdasarkan data-data ini tentu saja Atletico Madrid layak melaju ke babak final Liga Champions 2014 berhadapan dengan Real Madrid.
Sementara itu Real Madrid adalah tim yang mempunyai mental juara yang telah berpengalaman di Liga Champions, duabelas kali Real Madrid berhasil masuk ke babak final. 9 kali menjadi juara Liga Champions, dan sekarang ia menginginkan gelar yang ke 10 untuk di bawa pulang ke Santiago Bernabu. terakhir kali El Real jadi juara pada tahun 2002.
Klub yang dilatih Carlo Ancelotti Real Madrid di Liga Champions akan bekerja keras meracik strategi dan tatik terbaiknya saat bertemu dengan pelatih Athletico Madrid Diego Semione. Carlo Ancelotti yang terkenal dengan filosofi main bolanya mempunyai pengalaman yang lebih di bandingkan Simione. perang strategi dan taktik kedua pelatih yang berasal dari Italy dan Argentina ini menjadi menarik.
Sejarah melihat kedua pelatih ini merupakan produk liga italia seri A. Carlo Ancelotti pernah membela dan menjadi pelatih Milan sedangkan Simone pernah menjadi pemain Inter Milan. Ternyata Derby Milan akan terjadi sebagai peracik strategi dan taktik pada Derby Madrid di final Liga Champions 2014 antara Arsitek pelatih Carlo Ancelotti VS Simione. Italia terkenal dengan permainan bertahannya baik Carlo Anceloti maupun semione akan cendrung bertahan dan mengandalkan peluang pada serangan balik. Semione akan mengandalkan Diego Costa untuk menyerang dan mendapat bantuan dari Mario Suarez; Adrian Lopez, Koke, Arda Turan. Sedangkan Real Madrid akan memanfaatkan Benzema, Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale untuk membobol gawang Athletico Madrid yang di jaga oleh Thibaut Courtois. Disamping itu Athletico Madrid harus bisa mematikan gerakan Modric yang menjadi jantung permainan Real Madrid. Walaupun akhirnya ini menjadi ajang pembuktiaan bagi kedua pelatih untuk menjadi yang terbaik musim ini.
Kedua pelatih ini telah menghapuskan mitos menakutkan taktik tiki-takanya Barcelona dan Bayern Munchen club yang di asuh Guardiola. taktik ini disebut sepak bola reaktif: bertahan serapat-rapatnya mungkin lalu menyerang balik secepat-cepatnya. Dengan filosofi ini, penguasaan bola tak lebih penting dari kecepatan serangan balik lawan yang bom batis. Taktik Real Madrid dan Atletico Madrid saat menyingkirkan Bayern Munchen-Barcelona membiarkan lini tengah mereka dikuasai Barcelona dan Bayern Munchen. Saat kedua klub ini asik-asik menyerang mereka menjadi lemah dalam bertahan dan melakukan serangan balik secepat-cepatnya.
Menarik Untuk disimak Final Liga Champions di Lisbon Portugal tahun ini. kemungkinan Real Madrid akan lebih Agresif dan menyerang karena mereka punya Benzema, Ronaldo dan Bale dan mempercayakan lini pertahanannya kepada Ramos dkk. Sedangkan Athletico Madrid akan lebih bertahan dan mengandalkan Diego Costa untuk menyerang balik. maka El Madrid harus siap-siap menerima serangan balik dari Athletico Madrid. Pertandingan akan ngotot dan ketat untuk membuktikan siapa yang menjadi raja di Eropa. tapi pertandingan Final Liga Champion ini bukan hanya sekedar itu, yang sesungguhnya adalah gengsi pembuktian diri siapakah pemilik kota Madrid sebenarnya?..
Atletico Madrid (4-2-3-1): Thibaut Courtois; Juanfran, Diego Godin, Joao Miranda, Filipe Luis; Tiago Mendes, Mario Suarez; Adrian Lopez, Koke, Arda Turan; Diego Costa
Pelatih: Diego Simeone (Argentina)
Real Madrid (4-4-2): Casillas; Carvajal, Ramos, Pepe, Coentrao; Modric, Marcelo, Di Maria, Bale, C. Ronaldo, Benzema
Pelatih : Carlo Ancelotti (Italia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H