Lihat ke Halaman Asli

Uki Murdiyati

Wanita, seorang ibu rumah tangga guru pembisnis

Guru Konsisten Menuju Kompeten

Diperbarui: 16 Maret 2021   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam rangka mengangkat harkat dan derajat bangsa. Melalui proses pendidikan diharapkan tercipta manusia cerdas, berwawasan dan berpengetahuan serta memiliki ketrampilan yang akan berguna dimasa depan.

Dengan mengikuti proses pendidikan diharapkan sesuai dengan kurikulum yang telah disusun sesaui jenjang seseorang dapat memiliki bekal pengetahuan yang memadai sehingga mampu memecahkan berbagai persoalan hidup yang dihadapinya. Kemampuan ini akan menjadikan seseorang memiliki wawasan luas dan mampu berpikir jauh kedepan sebelummemutuskan melakukan sesuatu yang akan akibat bagi kehidupannya dimasa mendatang.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sistem pendidikan nasional bertujuan untuk  menghasilkan peserta didik yang mampu meningkatkan nilai keagamaan,moral, sosialdan budaya dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi kesempatan, tanggung jawab serta pengalaman yang akan mereka lalui dalam kehidupan. Hal ini merupakan suatu tantangan dan kewajiban seorang guru dalam menjalankan perannya demi terpenuhinya tujuan pendidikan nasional. Terciptanya lulusan proses pendidikan yang merupakan generasi unggulan demi mewarisi dan melanjutkan pembangunan bangsa.

Menurut Ayik H. Arif dalam http: edukasi.kompasiana.com/2011, pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada kapasitas satuan-satuan pendidikan dalam mentranformasikan peserta didik untuk memperoleh nilai tambah, baik yang terkait dengan aspek olah pikir, rasa, hati, dan raganya. Dari sekian banyak komponen pendidikan, guru dan dosen merupakan faktor yang sangat penting dan strategis dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan.o dimiliki oleh guru dan juga dosen, yaitu: 1) Memiliki Kualifikasi Akademik sesuai bidangnya, 2) Memiliki Kompetensi yang sesuai pada saat pendidikan profesi guru; 3) memiliki Sertifikat Pendidik setelah melalui proses uji sertifikasi guru/PLPG, 4) Memiliki sehat secara jasmani dan rohani 5) Memiliki Kemampuan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru kompeten yaitu: Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru kompeten harus memiliki pengetahuan dan pemahaman materi yang akan diajari kepada peserta didik. Guru harus mampu melakukan manajemen dan mengorganisir materi yang hendak disampaikan kepada peserta didik dengan melihat kondisi dan karakteristik peserta didik serta mampu melakukan pembelajaran inovatif dengan benar pemilihan media dan metode pembelajaran yang digunakan.

Penguasaan guru terhadap materi pelajaran sangatlah penting sehingga peserta didik tidak menerima konsep yang salah yang menimbulkan banyak penafsiran. Disini bagaimana konsistensi seorang guru dibutuhkan dalam rangka menjadi guru yang kompeten. Sikap konsisten guru menjadi guru kompeten tidak hanya dilakukan dalam pemberian materi belaka, namun sikap kompeten guru dalam selalu membenahi dirinya dengan melakukan proses belajar berkelanjutan. Sehingga dirinya menjadi berkembang sesaui dengan perkembangan zaman yang dilalui oleh peserta didik.

Cara guru meningkatkan kompetensi dengan konsisten? Hal yang harus dilakukan seorang guru salah satunya belajar melalui kegiatan Lesson study. Dalam kegiatan ini guru mampu mendapatkan manfaat menambah materi pelajaran yang menjadi penguat bekalnya juga memperoleh wawasan baru bagaimana materi tersebut diajarkan kepada siswa dengan pembelajaran inovatif. Guru mengikuti berbagai kegiatan keprofesionalan berkelanjutan (PKB) baik melalui seminar yang berkaitan bidang khususnya, melakukan studi banding pada sekolah yang lebih kompeten, sehingga guru dapat menimba ilmu dan bertukar pengalaman terhadap sekolah yang dikunjungi tentang proses pembelajaran ataupun pengelolaan lembaga pendidikan.

Guru wajib baginya untuk terus membaca dari berbagai literatur baik buku, e-book- internet sehingga guru memperoleh wawasan yang cukup luas tidak hanya berkaitan dengan materi pelajaran saja. Dari proses membaca ini diharapkan guru memperoleh banyak literasi bagaimana cara menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama dikelas maupun memperoleh beragam informasi yang dapat disampaikan kepada peserta didik sebagai bahan pengayaan.

Educational Leadership dalam Supriadi (1998:98) menyatakan bahwa untuk menjadi profesional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta mengajarkannya kepada siswa. Bagi guru, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Ketiga, guru bertanggungjawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan salah, serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar siswa. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

Untuk itu diharapkan para guru selalu menambah ketrampilan dan meningkatkan tehnik menganjar. Ketrampilan seorang guru dalam proses mengajar bagaimana cara guru membuka pembelajaran dengan memberikan appersepsi yang mendorong peserta didik mengarahkan pikirannya untuk fokus terhadap materi yang akan dipelajari, ketrampilan ketrampilan dalam penyampaian materi pembelajaran dengan memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, memberikan kesempatan bersama dan menuangkan dalam sebuah diskusi yang melibatkan semua peserta didik berkesempatan menuangkan ide dan gagasannya,metrampilan memberikan reward atas usaha peserta didik kosentarasi mengikuti pelajaran, dan ketrampilan lain yang berkaitan dengan pembentukan ahlak dan karakter peserta didik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline