Lihat ke Halaman Asli

[Puisi Kartini] Perempuan Pembangun Peradaban

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Ukhtyan Muhibbah Firdaus

Detik kian detik menjalar, menyapa binar April pun datang

Perempuan….

Sosok yang tak lekang oleh kasak-kusuk waktu

Kau bergulat dalam pikir, tersepak dalam arus ideologi

Di Negeri ini wacara Kartini kian terdistorsi sejarah

Mengarahkan pada emansipasi, ditunggangi ide gender

Padahal jelas! Gender itu buah pikir kafir penjajah

Padahal jelas! Kartini perempuan yang melawan penjajahan

Jangan lupa!

Kartini itu tersosok iba inginkan menjadi hamba-Nya

Jangan lupa!

Kartini itu tersosok haus ilmu untuk ketaatan pada-Nya

Wahai Perempuan!

Jangan kau tertunduk pada arus distorsi giringan sekulerisasi

Tak selayaknya kau menjadi korban ideology kapitalisme

Wahai Perempuan!

Jangan kau terlutut pada beban eksploitasi karena dipaksa feminis

Hingga rela menjual muru’ah diri, merangkak dalam jerat ekonomi liberalis

Lihatlah…

Di depan mata kita wahai perempuan, wahai muslimah!

Kemiskinan merata…

Keterbodohan menguat…

Keterpurukan merajalela…

Kriminalitas menyayat hati…

Jangan posisikan diri sebagai rakyat jelata yang tak tau papa

Wahai Perempuan! Posisikanlah diri sebagai muslimah hamba-Nya

Muslimah yang tak bisa diam dalam ketertindasan

Muslimah yang tak bisa dian dalam keterpurukan

Muslimah yang tak bisa diam dalam penjajahan

Muslimah yang tak bisa diam dalam kebodohan

Dan sudah saatnya kita giring negeri ini menuju…

Kebangkitan!

Ya, kita butuh abad kebangkitan

Kebangkitan yang bukan parsial tapi fundamental!

Ya, negeri ini butuh perubahan, butuh Bangkit!

Lantas dengan apa negeri ini bisa Bangkit!

Dengan membangkitkan taraf berfikir rendah menjadi taraf berpikir cemerlang!

Dengan mengganti sistem buatan akal manusia menjadi sistem buatan Sang Pencipta

dan dengan aturan Sang Pencipta, negeri ini kan terbebas dari belenggu penjajahan

Saatnya Perempuan menjadi Muslimah Pembangun Peradaban!

Menjadi pengemban dakwah yang menyadarkan umat dengan risalah hakiki

Menjadi istri sahabat suami dalam mendakwahkan Islam

Menjadi ibu yang mencetak generasi-generasi unggulan

Perempuan kan mulia dibawah ketaatannya sebagai hamba Allah

Perempuan kan hidup mulia dalam rengkuhan Khilafah ternaung aturan-Nya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline