Lihat ke Halaman Asli

Mariatul Kiptia

Writer, Public Speaker, Education Consultant

Pelajar Belajar Mengajar

Diperbarui: 29 April 2019   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Leadership Basic Training PII Jawa Timur 2017

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan Pelajar adalah anak sekolah (terutama pada Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan), anak didik, murid, atau siswa. Kata pelajar sebagaimana yang telah dijelaskan dalam KBBI dan juga yang dipahami oleh banyak orang, diposisikan sebagai objek (sasaran atau penerima) dalam sebuah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di sekolah, lembaga bimbingan belajar, atau lembaga pendidikan lainnya. Namun siapa sangka? Pelajar yang selama ini selalu diposisikan sebagai objek pembelajaran, ternyata bisa dan memiliki kemampuan sebagai subjek (pelaku atau pemberi) dalam kegiatan pembelajaran. Ingin tahu buktinya? Lanjutkan membaca artikel ini !

Sebuah organisasi nasional pelajar yang berdiri sejak 1947 bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan, bernama Pelajar Islam Indonesia atau disingkat PII, rutin melaksanakan kegiatan pengkaderan setiap semester di seluruh wilayah dan daerah di Indonesia. Kegiatan tersebut bernama Leadership Basic Training (LBT) atau Latihan Dasar Kepemimpinan, biasanya dibarengi dengan kegiatan training yang jenjangnya lebih tinggi, yakni Leadership Intermediate Training (LIT) dan Leadership Advance Training (LAT). Peserta dari kegiatan ini adalah pelajar dari masing-masing daerah atau wilayahnya, mulai dari SMP/sederajat hingga SMA/sederajat bahkan juga mahasiswa, tergantung pada jenjang training yang diikutinya.  Sesuai dengan namanya, pengelola dan pelaksana dari kegiatan ini adalah pelajar, mulai dari panitia penyelenggara hingga instruktur atau pemandu kegiatan tersebut.

Bukan tanpa syarat, setiap akan menjadi instruktur atau pemandu dalam kegiatan training tersebut, terdapat kualifikasi yang harus dipenuhi terlebih dahulu, seperti telah mengikuti dan lulus kursus pendidikan instruktur, artinya tidak sembarang orang bisa menjadi instruktur atau pemandu. Sehingga walaupun masih pelajar, kemampuan mengajarnya telah teruji dan tidak diragukan profesionalitasnya. Tidak jauh berbeda dengan guru di sekolah atau lembaga bimbingan belajar, para instruktur dan pemandu dalam kegiatan training di Pelajar Islam Indoesia, juga menggunakan standar proses yang umum digunakan dalam mengajar, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), juga terdapat Micro Teaching sebagai media berlatih atau simulasi sebelum kemudian benar-benar terjun untuk mengajar, serta metode pengajaran yang digunakan sangat variatif dan menyenangkan.

Kegiatan training oleh Pelajar Islam Indonesia ini menjadi wadah bagi pelajar untuk belajar mengajar, terlibat dalam suatu proses pengkaderan pelajar, tentunya akan semakin menambah skill pelajar dalam segala bidang, mulai dari skill mengajar, public speaking, manajemen, pengelolaan manusia, klasifikasi karakter, dan sebagainya . Hal ini juga memudahkan pelajar yang akan melanjutkan studi di jurusan pendidikan, mereka menjadi lebih siap karena telah memiliki pengalaman, menjadi lebih percaya diri dan tidak kaku, sehingga tidak akan 'kaget' dengan dunia perkuliahan dan dinamika di dalamnya.

Begitulah kegiatan training yang dilaksanakan oleh Pelajar Islam Indonesia, dengan maksud mempersiapkan pelajar agar siap menjadi generasi penerus masa depan, karena organisasi ini memiliki fokus dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, maka yang menjadi lahan kerjanya adalah masyarakat pelajar. Terdapat sesuatu yang unik dalam Pelajar Islam Indonesia, dimana setiap kegiatannya terinisiasi dari pelajar, oleh pelajar, untuk pelajar. Karena pelajar adalah orang dengan semangat belajar yang tidak pernah pudar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline