Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Subuh Menggelar Tikarnya

Diperbarui: 5 Juli 2015   05:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum Subuh Menggelar Tikarnya

Kerlip bintang bertabur di angkasa pura. Seiring berlalunya senja bersama angan-angan. Aku dan juga rinduku masih betah menanti cinta. Berharap hadirnya membawa cerita, hanya untuk kita. Semesta dan segala tentangnya yang indah, menggantungkan asa bagi pemimpi yang terbangun untuk berjuang. Seperti cinta yang tak bosan mencari cara untuk mengepakkan sayap.   Sebelum subuh datang menggelar tikar orange di ufuk timur belahan dunia, kudapati senyumanmu yang mekar diantara keheningan malam. Seperti tersengat listrik bertegangan tinggi, aku jatuh cinta lagi. Pada hati yang tegas bagai baja tetapi lembut bagai sutra. Tuhan, mengapa ini terjadi padaku? Dengan caramu menatap ke arahku, mampukah aku berpaling? Bisakah aku berhenti? Walau sejenak untuk mengerti apa yang sedang terjadi. Ah, aku jatuh cinta. Akhirnya, subuh itu datang. Harapan harus kita rapalkan. Diadopsi dari blog pribadi : http://bacasaika.blogspot.com/2015/06/sebelum-subuh-menggelar-tikarnya.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline