Lihat ke Halaman Asli

Setelah Hujan Ada Embun (di Mata Embun)

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gemerisik daun tersapu angin; menyeruakkan aroma rindang pepohonan

Memberi gambaran ketika engkau datang saat pagi menjulang di angkasa

Seketika engkau tertawa manja; menatapku yang menggelantung diantara daundaun cemara

Lalu mengajakku bercengkrama dengan aksaraaksara penuh makna

*

Aku hanya embun, yang ingin menatapmu meski terkadang aku hilang

Aku embun yang ingin menyegarkanmu, memberimu kenangan

sebelum matahari meleburkanku bersama siang

agar engkau selalu menunggu pagi, dan menyapaku kembali dengan senyuman

*

Namun...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline