Lihat ke Halaman Asli

Konsep Psikologi

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

KONSEP PSIKOLOGI

Konsep – konsep psikologi mencakup pengertian psikologi, hubungan psikologi dengan ilmu lain, sejarah psikologi dan psikologi sebagai ilmu otonom dan aliran – aliran psikologi.

Pengertian Psikologi

Psikologi berasal dari kata psyche yang berarti “ jiwa ” dan logos yang berarti “ ilmu ”. jadi secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa, ilmu yang mempelajari tentang gejala – gejala jiwa manusia. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari sifat, tingkah laku dan pikiran manusia.

Hubungan Psikologi dengan Ilmu – Ilmu Lain

Pada dasarnya, psikologi mempunyai hubungan dengan ilmu – ilmu lain yang bersifat timbal balik.

1.Hubungan Psikologi dengan Sosiologi

Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sedangkan sosiologi berkaitan dengan tingkah laku hubunganantarindividu, individu dengan kelompok dan atau kelompok dengan kelompok. Jadi psikologi ada hubungannya dengan sosiologi.

Menurut Berger & Luckmann, 1966, mead dan mazhabnya, “Psikologi sosiologis” berarti , suatu psikologi yang memperoleh perspektif – perspektif dasarnya dari suatu pemahaman sosiologis tentang kondisi manusia.

2.Hubungan Psikologi dengan Antropologi

Bantuan psikologi terhadap antropologi sangatlah besar, sehingga dalam perkembangannya yang terakhir lahir sub-ilmu atau spesialisasi dari antropologi yang disebut dengan etnopsikologi atau studi kebudayaan dan kepribadian.

Sejak setengah abad yang lalu, berbagai penelitian antropologi yang menggunakan konsep psikologi banyak berkembang di negara – negara besar, seperti Amerika serikat dan Inggris. Penelitian – penelitian tersebut timbul karena adanya masalah – masalah, seperti :

a.Masalah “kepribadian bangsa”

b.Masalah perubahan adat istiadat

c.Masalah nilai universal dari konsep – konsep psikologi.

Masalah “kepribadian bangsa” timbul ketika hubungan antarbangsa mulai kian intensif, terutama setelah Perang Dunia ke-1.

Kepribadian bangsa yang dikemukakan oleh Carol R. Ember dan Melvin Ember menyebutkan bahwa fokus yang khusus dari studi-studi awal tahun 1920-an adalah tentang pengalaman masa kanak-kanak; dan pengalaman tersebut mempengaruhi perilaku setelah dewasa. Orientasi studi kebudayaan dan kepribadian menyimpulkan bahwa ciri – ciri kepribadian yang tampak berbeda, pada bangsa – bangsa di dunia ini, bersumber pada cara pengasuhan masa kanak-kanak.

3.Hubungan Psikologi dengan Ilmu Politik

Kegunaan psikologi, khususnya psikologi sosial dalam analisis politik, yaitu mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern ( lingkungan sosial, fisik, peristiwa-peristiwa, gerakan-gerakan masa ) maupun dari segi intern ( kesehatan fisik perseorangan, semangat, emosi ). Selain itu, psikologi sosial dapat pula menerapkan sikap dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggap baru, asing ataupun berlawanan dengan konsensus masyarakat mengenai gejala sosial tertentu.

4.Hubungan Psikologi dengan Ilmu Biologi

Dilihat dari objek materialnya, psikologi dan ilmu biologi mempunyai bidang yang sama. Yaitu sama – sama mempelajari tentang kehidupan manusia dan hewan. Namun, dari persamaan tersebut juga terdapat perbedaan. Perbedaan antara biologi dan psikologi antara lain, psikologi merupakan ilmu subjektif yang mempelajari penginndraan, mempelajari perilaku secara “molar”(perilaku penyesuaian diri secara menyeluruh) dan mempelajari nilai-nilai yang berkembang dari persepsi subjek, yaitu manusia sebagai subjek atau pelaku, bukan objek. Sedangkan biologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia sebagai objek, mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia serta mempelajari perilaku manusia secara “molekular”(mempelajari molekul-molekul atau bagian-bagian dari perilaku berupa gerakan, refleks, proses ketubuhan dan sebagainya.

Psikologi Dalam Lintasan Sejarah

Psikologi Sebagai Bagian Dari Filsafat

Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para filsuf dan para ahli ilmu faal ( fisiologi ), sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut. Selain pengaruh dari ilmu faal, psikologi juga dipengaruhi oleh satu hal yang tidak sepenuhnya berhubungan dengan ilmu faal, meskipun masih erat hubungannya dengan ilmu kedokteran yaitu hipnotisme.

Pada zaman kuno, tidak ada spesialisasi dalam lapangan keilmuan, sehingga boleh dikatakan bahwa semua ilmu tergolong dalam apa yang disebut filsafat. Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia; dari philos, cinta; atau philia, persahabatan, kasih sayang, kesukaan pada; shopos, orang bijak; atau shopia, kebijakan, pengetahuan, keahlian atau pengalaman praktis, intelegensi. Bakri menyatakan bahwa filsafat ialah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikat dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia setelah mencapai pengetahuan itu.

Aliran – Aliran Psikologi


  1. Strukturalisme

Menurut Jean Piaget, strukturalisme mencakup bentuk-bentuk yang beragam, sehingga sulit menampilkan sifat umum dan karena “struktur-struktur” yang dirujuk memperoleh arti yang cenderung berbeda – beda. Sifat – sifat yag ada dalam sebuah struktur yaitu transformasi (pengubahan), totalitas (menyeluruh), dan pengaturan diri.

Struktur adalah sistem transformasi yang mengandung kaidah sebagai sistem dan yang melindungi diri atau memperkaya diri melalui peran transformasi-transformasinya, tanpa keluar dari batas-batasnya atau menyebabkan masuknya unsur-unsur luar. Pengertian transformasi pada dasarnya sejalan dengan konsep tata bahasa generatif-transformasional Chomsky. Sifat yang dinamis ini berkaitan dengan kaidah otoregulasi yang ada pada sebuah struktur.

Sebuah struktur harus dilihat sebagai suatu totalitas. Walaupun terdiri atas sejumlah unsur, struktur unsur – unsur tersebut berkaitan satu sama lain dalam sebuah kesatuan. Dilihat secara hierarkis, sebuah struktur terdiri atas sejumlah substruktur yang terikat oleh struktur yang lenih besar. Dengan demikian, pengertian struktur tidak terbatas pada konsep terstruktur, tetapi juga sekaligus mencakup pengertian proses menstruktur.

Struktur adalah sebuah bangunan yang terdiri dari berbagai unsur yang saling berkaitan satu sama lain. Setiap perubahan yang terjadi pada sebuah unsur struktur akan mengakibatkan perubahan hubungan antar unsur tersebut. Hubungan antar struktur akan mengatur sendiri apabila ada unsur yang berubah atau hilang. Inilah yang dimaksud dengan pengaturan diri atau otoregulasi.


  1. Aliran Fungsionalisme

Fungsionalisme adalah suatu tendensi dalam psikologi yang menyatakan bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Fungsionalisme merupakan paham yang tumbuh dari Amerika Serikat dengan sifat-sifat bangsa Amerika yang serba praktis dan pragmatis (berpegang teguh pada kenyataan).

Yang menjadi minat pada aliran fungsionalisme adalah tujuan atau akhir dari suatu aktivitas. Sesuai dengan namanya, fungsionalisme tidak hanya mempelajari strukturnya, tetapi juga mempelajari fungsi-fungsi dari tingkah laku dan proses mental.


  1. Aliran Behaviorisme

Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pda tahun 1913 dan digerakkan oleh Burrhus Frederic Skinner. Behaviorisme merupakan aliran yang revolusioner (bergerak), kuat dan berpengaruh serta mempunyai akar sejarah yang cukup dalam. Pendekatan objektif dalam mempelajari manusia, berdasarkan pendekatan yang mekanistik dan materialistik. Pendekatan ini menjadi ciri utama dari behaviorisme.

Behaviorisme menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Kaum behaviorisme lebih dikenal dengan “teori belajar”, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia, kecuali insting, adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

Berkenaan dengan teori belajar ini, Bandura berpendapat bahwa sejak masa kanak-kanak, manusia sudah mempelajari berbagai tata-cara berperilaku, sehingga ia tidak canggung dan serba salah dalam menghadapi berbagai situasi dan persoalan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline