Moral dalam KBBI (2003) didefinisikan sebagai ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak; akhlak dan budi pekerti; kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dan sebagainya. Suseno (1993) mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik dan buruknya manusia sebagai manusia. Baik buruk di sini tidak merujuk profesi/pekerjaan manusia itu sendiri sebagai dosen, guru, pemain bulu tangkis,atau sebagai ustad/ustadah; tetapi sebagai manusia.
Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik bagi seseorang maupun suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku Secara bahasa, kata "etika" berasal dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu kebiasaan Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki kelompok atau individu, meliputi tindakan yang dilakukan benar atau salah, baik atau buruk, Etika juga mencakup nilai-nilai yang mengenai moralitas pribadi yang berkaitan dengan benar dan salah
Krisis moral dan etika pendidikan Indonesia adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Kita perlu mengubah pola pikir kita dan mengubah sistem pendidikan kita agar lebih mementingkan moral dan etika dalam proses pembelajaran. Hanya dengan memiliki generasi muda yang memiliki nilai-nilai moral dan etika yang kuat, kita akan mampu membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.
Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan sikap anak-anak kita. Namun, saat ini terjadi kecenderungan menitikberatkan pada aspek akademik semata, tanpa memberikan perhatian yang cukup pada moral dan etika. Akibatnya, banyak anak-anak kita tumbuh menjadi individu yang kurang memiliki nilai-nilai moral yang kuat dan etika yang baik.
Hal ini berdampak negatif pada pembangunan bangsa dan masa depan Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi dan perkembangan global, kita menghadapi berbagai tantangan yang membutuhkan generasi muda yang memiliki kualitas moral dan etika yang tinggi. Tanpa moral dan etika yang kuat, anak-anak kita mudah terpengaruh oleh budaya konsumerisme, perilaku tidak etis, dan bahkan tindakan kriminal.
Untuk mengatasi krisis ini, diperlukan perubahan yang signifikan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan moral dan etika harus menjadi bagian integral dari kurikulum pendidikan, bukan hanya sebagai mata pelajaran terpisah yang diabaikan oleh siswa dan guru. Guru harus dilatih secara khusus untuk mengajar dan mempraktekkan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, peran orang tua sangat penting dalam membentuk moral dan etika anak-anak. Orang tua harus terlibat aktif dan memberikan contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari. Pengawasan dan arahan yang tepat akan membantu mencegah anak-anak terjerumus ke dalam perilaku yang tidak bermoral dan tidak etis.
Lingkungan sekolah juga dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan moral dan etika, seperti kegiatan sosial, debat etika, atau forum diskusi nilai-nilai. Melibatkan siswa dalam kegiatan semacam ini akan membantu mereka memahami pentingnya dan mempraktekkan nilai-nilai moral dan etika.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mengatasi krisis moral dan etika pendidikan. Diperlukan dukungan dan kebijakan yang kuat untuk memastikan bahwa pendidikan moral dan etika menjadi prioritas nasional. Dukungan dana, pelatihan guru, dan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan kurikulum moral dan etika perlu diperhatikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H