Semua orang sudah tahu kalau Olahraga itu sangat dianjurkan. Aktivitas ini memang bisa membuat badan kita bugar dan tentu saja membuat tubuh kita tetap sehat. Biarpun begitu tak semua orang mau melakukannya. Alasannya banyak, males, gak ada waktu dan bikin cape. Apalagi di masa berpuasa, makin bertambah saja alasannya.
Padahal Olahraga selama berpuasa itu penting lho. Berpuasa bukan berarti waktunya untuk malas-malasan. Selama berpuasa kita juga perlu menjaga kebugaran tubuh ini, biar tak mudah terserang sakit. Kalau sudah sakit, nanti puasanya bolong-bolong dong? Rugi banget kan?
Soal pentingnya berolahraga saat berpuasa ini sebenarnya sudah saya ceritakan di artikel sebelumnya yang berjudul Biar Bugar, Ngabuburitnya Olahraga Aja! Buat teman-teman yang masih malas bergerak selama bulan puasa ini, coba deh baca artikel tersebut. Siapa tahu bisa memotivasi untuk ikut berolahraga biarpun sedang puasa.
Kunci penting biar bisa berolahraga selama puasa ini adalah soal kapan melakukannya dan mengetahui kapasitas tubuh. Dari keduanya nanti bisa dikira-kira seberapa berat Olahraga yang bisa kita lakukan biar gak bikin drop badan. Oh ya kunci utama lainnya sih, berhenti saat tubuh mulai terasa gak kuat buat mengimbangi aktivitas yang kita lakukan.
Nah, soal intensitas Olahraga, saya sih memilih yang ringan-ringan saja. Jogging, Sepedaan, dan Senam Tabata. Ketiganya saya ukur tak terlalu berat sehingga gak bikin sakit.
Soal jogging, saya biasanya lakukan di pagi hari. Biasanya saya lakukan selama setengah jam dengan berkeliling kompleks perumahan. Pemilihan waktu di pagi hari sebenarnya karena udaranya masih segar sih, jadi sambil jalan gak bakal kerasa kepanasan. Oh ya, jogging ini bisa membuat kita ketemu sama tetangga kompleks yang rumahnya rada jauh dan beda blok. Enak kan, sambil Olahraga sambil silaturahmi?
Sebenarnya saya sempat coba juga buat Olahraga lari. Apalagi selama setahun belakangan ini saya rutin Olahraga lari. Hanya saja Ketika mencobanya di minggu pertama puasa, badan sepertinya tidak bisa mengimbangi. Cepat lelah, dan malah bikin minum saja karena keringat yang banyak keluar. Pada akhirnya, saya tak meneruskan lagi aktivitas lari saat berpuasa ini. salut aja sih buat mereka yang bisa tetap berlari kala berpuasa.
Sebagai gantinya, saya memilih bersepeda. Saya biasanya sepedaan pada saat sore hari, sekitar jam lima sore. Lagi-lagi aktivitas Olahraga sepedaan ini saya lakukan juga di sekitar kompleks saja. Olahraga ini terhitung ringan, tak banyak tenaga yang dikeluarkan tapi lumayan bikin badan segar.
Kalau mau yang lebih berat dan berkeringat, saya biasanya melakukan senam Tabata. Tahu apa itu Tabata? Sesuai Namanya, senam Tabata ini diperkenalkan oleh dr. Izumi Tabata, seorang ilmuwan Jepang dari Natioanl Institute of Fitness and Sport di Kagoshima. Tabata ini sejenis Olahraga yang menggabungkan latihan kardio, kekuatan otot dan lainnya dalam satu interval waktu. Biasanya sih sekitar 4 menitan. Olahraga Tabata ini termasuk jenis High Intensity Interval Training (HIIT).
Saya sendiri mengenal jenis senam ini dari istri saya. katanya ini cocok buat saya yang sibuk dan gak punya banyak waktu buat berolahraga. Olahraga ini bisa dilakukan dalam ruangan, tanpa membutuhkan alat bantu dan banyak panduannya di youtube. Levelnya pun beda-beda, ada untuk beginner dengan gerakan-gerakan yang sederhana, sampai level expert yang gerakannya cukup ngejelimet. Buat saya yang pemula mah jelas saja milihnya yang level ringan-ringan saja.
Buat bertabata, saya biasanya melakukan sebelum waktu berbuka. bukan apa-apa produksi keringat dan gerakannya yang bikin cape berpotensi bikin kita cepat lelah dan haus. Karena itu, saya mengukur waktu selesai Olahraga ini haruslah gak jauh-jauh dari adzan maghrib, biar Ketika haus bisa langsung berbuka.