Lihat ke Halaman Asli

Ofi Sofyan Gumelar

TERVERIFIKASI

ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Reklamasi Tambang Bernilai Ekonomi

Diperbarui: 22 Januari 2016   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I miss you but I hate you!

Judul lagu Slank ini sepertinya cocok untuk menggambarkan ambigunya kita dalam menyikapi industri tambang di tanah air. Di satu sisi, kita tergiur revenue yang besar, baik dari pajak, bagi hasil, kesempatan kerja dan meningkatnya geliat ekonomi disekitar lokasi tambang. Tetapi, kita juga khawatir akan potensi kerusakan lingkungan akibat aktifitas tambang ini.

Kekhawatiran ini sepertinya wajar, kita melihat masih banyak perusahaan tambang yang lalai dalam mengelola lingkungannya. Reklamasi sebagai aktifitas wajib pertambangan dilihat oleh perusahaan tambang sebagai aktifitas tak menguntungkan sehingga mereka enggan melakukannya.

Padahal, kegiatan reklamasi tambang bisa juga bernilai ekonomis. Kementerian ESDM kini menggalakkan penanaman Kemiri sunan di lahan reklamasi. Karakter tanaman ini memiliki daun rindang,  batang yang kokoh dan akar yang kuat. Tanaman ini bisa digunakan sebagai sumber Bahan Bakar Nabati, yang diproyeksikan akan semakin masif diproduksi seiring intensifikasi energi terbarukan di negeri ini.

Kemudian, pasca tambang lahan reklamasi ini bisa dikembangkan menjadi ekowisata.  Kontur lanskap lahan tambang yang berlapis dan menyisakan kolam besar menjadi potensi keindahan. Pemanfaatannya sekaligus bisa berfungsi sebagai konservasi air, tanah dan ruang terbuka hijau. Kampung Batu Mandalasari di Bandung adalah contoh bagaimana kawasan bekas tambang bisa disulap menjadi ecopark.

Jadi, kata siapa reklamasi tidak menguntungkan secara ekonomi?

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline