Lihat ke Halaman Asli

Ofi Sofyan Gumelar

TERVERIFIKASI

ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Pertalite, Paduan Sempurna untuk Teknologi Yamaha Blue Core

Diperbarui: 6 September 2015   22:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana Teknologi Blue Core sepeda motor matik keluaran Yamaha bisa menghasilkan performa yang maksimal? Ternyata ia akan bekerja optimal apabila dipadukan dengan bahan bakar jenis Pertalite. Bagaimana bisa? Berikut penjelasannya berdasarkan pengalaman saya sendiri menggunakannya.

Setiap kali ada sales datang menawarkan barang, biasanya saya tak pernah menanggapi serius penjelasan mereka mengenai produk yang ditawarkannya. Saya selalu menyetel alarm curiga di otak ini terhadap mereka. pastinya setiap sales akan selalu menyebutkan barangnya adalah yang terbaik, makanya saya tak pernah percaya pada mereka. Dalam memilih barang, saya harus selalu berdasarkan pengalaman sendiri,atau dari testimoni teman terdekat.

Pengalaman ini saya alami pula dengan produk Yamaha. Masih ingat dalam ingatan awal tahun ini kantor kami kedatangan sales Yamaha menawarkan motor andalah mereka. dengan membawa booklet berisi produknya, mereka mulai mengumpulkan kami untuk melakukan presentasi mereka. yang saya ingat, mereka menawarkan produk motor matic keluaran terbaru mereka, masih dari berbagai varian Yamaha Mio. Seingat saya, berkali-kali sang sales menekankan bahwa motor ini dikembangka berdasarkan teknologi Yamaha terbaru yang diberi nama Blue Core. Yang saya ingat, katanya dengan teknologi ini motor matik Yamaha terbaru akan lebih efisien, handal dan bertenaga.

[caption caption="Booklet Promosi Yamaha (sumber: Dokpri)"]

[/caption]

Saat itu, saya tak terlalu menanggapi penjelasannya secara serius. Alarm curiga saya bekerja dalam otak ini, pastilah dia melebih-lebihkan produknya demi mendapatkan konsumen. Mana ada motor yang bisa lari kencang tapi irit bahan bakar? Yang ada motor jenis ini pastilah boros bahan bakar. Atau kalau dibalik, motor irit pastilah gak bisa diajak lari kencang. Si Blue Core rupanya mau membalikkan fakta tersebut? Mana ada,.. alarm curiga ini membuat saya bersikap skeptis.

Waktu berlalu, beberapa teman kantor yang memang fanatic Yamaha pada akhirnya membeli motor matik Yamaha generai Blue Core tersebut. Entah karena termakan rayuan si sales atau memang mereka butuh beli motor baru, yang jelas beberapa teman kantor akhirnya memakai motor Yamaha Mio terbaru.

Sempat mencoba beberapa kali motor Yamaha teman tersebut dalam rentang waktu yang lama, persepsi saya pada penjelasan sales berubah. Saya harus mengakui bahwa apa yang dibilang olehnya benar adanya. Motor Yamaha keluaran terbaru ini ternyata memang irit dan bertenaga. Memang ada syarat aneh yang diminta teman setiap kali saya meminjam motornya; isi bensinnya harus dengan Pertalite. Teman-teman tahunya bensin jenis inilah yang disarankan para montir di bengkel resmi Yamaha tempatnya melakukan service berkala. Ini sebenarnya syarat yang menyebalkan. Bukan apa-apa, Pertalite di kota kami hanya tersedia di 2 SPBU saja, masih terbatas.

[caption caption="Mio berteknologi Blue Core yang sering saya pinjam (sumber: dokrpri)"]

[/caption]

Entah karena faktor mesin Blue Core dalam motor tersebut, atau karena faktor Pertalite, atau memang kombinasi keduanya, motor Yamaha yang saya pinjam memang benar-benar beda. Ia lebih responsif diajak lari kencang, tak ada hentakan ketika motor digas mendadak, mesin terasa halus, tak terdengar bunyi klitik-klitik dari mesin, serta tentu saja irit bahan bakar. Indikator bensin tak beranjak turun meskipun motor ini diajak berkeliling kota seharian penuh. Suatu pengalaman yang benar-benar beda. Saya sampai geleng-geleng kepala.

Sedikit penasaran, saya mencoba mencari tahu rahasia kehandalan motor-motor Yamaha yang saya pinjem ini. analisa awal saya, selain dari faktor mesinnya, pasti juga ada pengaruh penggunaan Pertalite dalam motor mereka yang menyebabkan kinerjanya begitu handal. Saya coba menginvestigasinya. Dan inilah penjelasannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline