Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Sampai mana batas ilmu pengetahuan manusia

Diperbarui: 14 Desember 2024   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; pribadi

SAMPAI MANA BATAS ILMU PENGETAHUAN MANUSIA ?

Sebenarnya sulit untuk di teori kan,sulit digambarkan secara akurat juga sulit di prediksi,Tapi ada cara paling simpel untuk mengetahui sampai mana sebenarnya batas ilmu pengetahuan manusia setidaknya hingga saat ini yaitu dengan mengetahui prakteknya dalam kenyataan

Ilmu pengetahuan manusia ada beragam bentuk,ada ilmu dunia fisik-materi yang umum kenali dengan istilah "sains" dan ada ilmu metafisika yang umum kenali sebagai ranah filsafat

Sebenarnya baik sains maupun filsafat (yang bertumpu pada keterampilan berlogika) itu punya batasan (kemampuan) dan masing masing telah pernah menyentuh batasan tersebut.Apa saja batasan kemampuan sains yang menunjukkan keterbatasan sains dan apa batasan kemampuan logika akal manusia dalam filsafat yang menunjukkan batas kemampuan akal manusia ?

Batas kemampuan sains yang paling signifikan utamanya terletak misal dalam ranah kuantum.Diranah fisika klasik sains masih dapat menjelaskan segala suatu fenomena fisika dengan penjelasan terukur berdasar pengamatan yang obyektif,Tapi di ranah kuantum itu tidak terjadi lagi,pengamatan tak bisa lagi serba obyektif dan hasil nya tak bisa lagi serba terukur,maka diranah kuantum sains mengenal istilah ketakpastian bahkan istilah "ilusi" mulai dimunculkan

Kalau didalami fenomena dimensi mikroskopis-kuantum maka sebenarnya tanpa disadari disana sains telah menemukan batasnya,batas sebagai institusi ilmu yang biasa bisa menghadirkan segala suatu secara obyektif,terukur,serba pasti,empiris tapi di dunia kuantum kemampuan tersebut terhenti

Batas sains yang lain adalah ketika berhadapan dengan obyek,tema,persoalan  yang tidak bisa langsung diamati misal terkait masa silam ribuan atau jutaan tahun lalu,Maka sains tak bisa lagi mempresentasikan berdasar pengamatan langsung secara empiris tapi hanya bisa mempresentasikan melalui penjelasan teoritis, yang prinsip dasarnya upaya menduga atau memprediksi atau membuat dugaan

Jadi intinya sains sebagai ilmu dunia fisika-materi akan menemukan batas kemampuannya ketika berhadapan dengan obyek-persoalan yang sudah bersifat metafisik-immaterial

Dalam dunia filsafat batas kemampuan akal manusia dapat dilacak dari literatur filsafat yang menulis saat para filsuf mempertanyakan hal hal yang sudah tak bisa lagi diselesaikan sendirian oleh akal.Misal pertanyaan ; Apakah alam diciptakan,apakah kehidupan memiliki tujuan,Apa yang akan terjadi sesudah mati ?

Batas batas ilmu pengetahuan manusia apakah itu yang dialami dalam sains maupun filsafat mesti diketahui agar kita tak mudah main hakim pada penjelasan yang sudah diluar ranah sains serta filsafat semisal yang dideskripsikan oleh agama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline