Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Identitas Obyek dan Subyek dalam Fisika dan Metafisika

Diperbarui: 19 September 2024   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; Geograf.id

SUBYEK-OBYEK.OBYEK-SUBYEK

Itu adalah sebuah dualisme tersendiri yang memposisikan 2 entitas pada posisi yang terpisah dan berbeda secara substansi.Bila kita memposisikan diri sebagai subyek maka pasti ada yang diluar kita yang kita tangkap serta kita posisikan sebagai obyek.Dan bila kita memposisikan sesuatu sebagai obyek maka mesti ada subyek penangkapnya

Dan sesuatu akan mudah kita rekonstruksi-analisis-konsepsikan apabila sudah jelas posisi antara subyek dengan obyek dalam permasalahan tsb

Dan dalam diri manusia ada seperangkat set peralatan penangkap obyek mulai dari dunia indera-akal sampai kalbu-hati. Mengapa peralatannya demikian komplet ? Itu karena yang akan ditangkap oleh manusia bukan hanya yang bersifat fisik-inderawi.Ada obyek tertentu yang untuk menangkapnya perlu peran akal hingga hati nurani.Hanya berbekal indera maka yang akan manusia tangkap cuma obyek inderawi

Dan artinya,yang namanya "obyek" dalam realitas itu tidak selalu berbentuk fisik- materi tapi sebagiannya non fisik-non materi.Itu sebab dalam perikehidupannya manusia selalu bertemu serta berhadapan dengan hal-persoalan yang bersifat fisik maupun metafisik,materi-non materi, lahiriah maupun batiniah,biologis maupun psikologis,Itu adalah TANDA bahwa realitas bukanlah hanya yang fisik-material.Ini harus menjadi pemahaman paling dasar perihal obyek dalam realitas

Karena itu dalam peradaban manusia ada sains,filsafat,agama,atau psikologi dan biologi,sebagai ciri atau tanda bahwa mamusia menggumuli hal fisik-materi sekaligus hal non fisik-non materi

Contoh ; baik sains,filsafat maupun agama itu memiliki obyek tersendiri atau bicara obyek tertentu yang berbeda beda.Dan kita tahu bahwa baik dalam sains,filsafat maupun agama selalu ada orang yang menggumuli atau mendalami obyek tertentu tersebut yang adalah karakteristiknya tidak sama

Maka bila kita ingin memahami realitas secara sistematis di awal kita fahami melalui polarisasi obyek dengan subyek. Atau,bagaimana memahami realitas secara sistematis di awal ada pada dinamika antara keberadaan obyek dan penangkapan sang subyek.

Realitas bukanlah sebatas penangkapan sang subyek karena yang ditangkap oleh subyek hanya sebagian dari obyek.Obyek dalam realitas dengan subyek penangkapnya itu harus difahami sebagai dua hal berbeda

Dari istilah obyek-subyek tersebut lahirlah istilah "subyektif" dan "byektif",subyektif berarti menurut penangkapan- pandangan-persepsi atau pemahaman sampai keyakinan sang subyek.Sedang obyektif berarti menurut hakikat atau apa adanya atau das ding an sich obyek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline