Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Sejarah, Menurut Pelaku, dan Pihak Luar yang Menilai

Diperbarui: 27 Agustus 2024   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; Emerson Kent.com

SIAPA PEMILIK ASLI SEJARAH ?

Ilmu sejarah itu bukan ilmu tentang benda mati,Maka banyak instrument yang terkait didalamnya termasuk penilaian fihak luar yang bukan pelaku.Sejarah bisa sarat dengan "kacamata sudut pandang dan kepentingan".Satu peristiwa sejarah misal bisa memiliki banyak versi dan banyak penilai yang berbeda,semisal G 30 S di indonesia.Masing masing dinilai punya kepentingan yang tidak sama

Maka memahami sejarah secara benar itu harus memiliki ilmu atau filosofinya  terlebih dulu.Jangan sampai kita terperangkap menangkap sejarah yang sudah terdistorsi atau sudah dibelokkan oleh penilaian fihak yang ada diluar komunitas para pelaku

Kalau sejarah mau kita nilai secara murni maka kita harus melepaskan sejarah dari penilai penilai fihak luar dan mengembalikan sejarah pada para pelaku dan orang orang yang hidup bersama para pelaku !

Apalagi sejarah terkait eksistensi orang orang yang berkaitan dengan agama misal para nabi atau orang orang pembawa risalah agama maka mesti diwaspadai sangat rentan dicampuri fihak luar yang memiliki kepentingan ideologis yang bisa membelokkan realitas serta makna sejarah para pembawa risalah agama

................

Artinya,bila ditanya siapa pemilik sejati dari sejarah ? Tentu saja para pelakunya,dan orang orang disekitar pelaku yang tahu persis apa yang terjadi pada pelaku.Karena penilaian orang luar di luar pelaku itu bisa bermacam macam,Ada yang percaya dan ada yang tidak bahkan mungkin ada yang menganggapnya dongengan

Sejarah itu bukan hanya menyangkut pandangan atau pengetahuan umum dunia tapi peristiwa yang dialami oleh suatu komunitas sampai kepada yang di alami oleh tiap individu

Kita mulai dari diri pribadi ; misal bila sejarah saya pribadi,saya akan menulis sejarah saya acuannya bukan dengan standar penilaian orang lain bahkan umum atau dunia tapi apapun yang terjadi pada saya, mau orang lain faham atau tidak itu lain soal atau bahkan misal mau orang lain menilai gak masuk akal itupun tidak menjadi perhitungan.Saya akan menulis apapun yang terjadi dan saya alami atau orang orang disekitar sayapun kalau menulis tentang saya tentu harus yang saya alami.Maka kelak bila ada yang ingin tahu sejarah saya ya harus mengacu pada yang saya tulis atau yang ditulis oleh orang orang disekitar saya misal kekuarga  atau siapapun yang dekat dengan saya

Sejarah saya adalah yang saya alami dan bukan yang orang luar nilai atau beri penilaian !

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline