Lihat ke Halaman Asli

Ujang Ti Bandung

TERVERIFIKASI

Kompasioner sejak 2012

Mewaspadai Statement Akal Sakit

Diperbarui: 16 Agustus 2024   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Images ; Pin page (dokpri)

Disamping narasi narasi yang membenturkan agama dengan sains selalu ada narasi yang membenturkan agama dengan akal.Ini harus diluruskan mengingat akal adalah alat pikir yang sangat vital dalam upaya memahami konsep agama wahyu.Dalam kitab suci sangat jelas Tuhan menyuruh manusia menggunakan akal dan mengancam orang yang tidak mau menggunakan akal

Narasi yang membenturkan agama dengan akal ditengarai hanya "akal sakit" yaitu akal materialist yang jalannya melulu bergantung pada input inderawi.Ketika inderawinya tidak lagi memberi input untuk suatu persoalan maka mereka klaim persoalan tersebut sebagai "tidak masuk akal",artinya "tidak masuk akal materialist"

Maka manusia harus diberi penjelasan tentang apa itu akal dan harus sejauh mana wilayah operasionalnya,Apakah melulu harus ditaruh di wilayah ilmu fisik atau juga harus dibawa mengelola persoalan metafisika ?

Musuh agama sebenarnya adalah "akal sakit" dalam artian yang tidak bisa berpikir sistematis,kausalistik (mengikuti hukum sebab-akibat),mekanistik.(karakter cara berpikir akal yang natural-alami-sesuai fitrah adalah sistematis-terstruktur- tertata-konstruktif-tidak ngacak-tidak spekulatif-tidak probabilistik

Pencapaian akal dalam mengoptimalkan kemampuan berpikir sistematik ada dalam konsep ilmu yang kita kenal sebagai ilmu logika.Ilmu logika bukan ilmu fisika-berbeda dengan sains yang prinsipnya empirisme. Ilmu logika mengekploitasi kemampuan akal dalam berpikir sistematik.Maka metafisika-ranah filsafat termasuk agama banyak mengadopsi metode ilmiah yang ada terdapat dalam ilmu logika

Dan akal sakit artinya yang jalan nya atau operasinya bergantung melulu pada input dunia inderawi.Ketika input inderawi off-buntu-tak bisa memberi informasi maka akal pun ikut berhenti berpikir

Akal yang bergantung mutlak pada otonomi dunia indera dan tidak memiliki otoritas sendiri maka kelak akan menjelma jadi akal sakit

Akal sakit sudah pasti tidak akan bisa beroperasi di ranah metafisika karena persoalan metafisika mesti di kelola oleh akal sehat alias akal yang memiliki otoritas-yang tidak bergantung mutlak pada input dunia indera atau akal yang operasionalnya masih sesuai fitrah alami nya-belum terkontaminasi misal ideologi materialism

Akal bisa terisolir dalam penjara ideologis tertentu yang tidak memberi akal ruang untuk menjelajah persoalan ilmu pengetahuan serta persoalan kebenaran secara lebih luas dan lebih jauh kecuali membuatnya berputar misal di seputar wilayah fisik

Akal materi atau akal saintifik atau akal yang berjalan dalam rel "logika dialektika material" yaitu akal yang digunakan manusia dalam dunia sains dalam mengelola dunia fisik-materi memang melahirkan peradaban teknologi mengagumkan tapi di sisi lain kalau tidak waspada bisa ber efek negatif yaitu kebergantungan akal pada input inderawi dan melahirkan faham materialism- positivism dalam artian negatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline